Mendengar kata PMI sudah tak asing lagi di telinga saya.
Dimulai sejak kelas satu SD (sekitar 14
tahun yang lalu) saya sudah mengenal PMI. Kisah awal mengapa saya bisa mengenal
PMI sejak kelas satu SD berawal ketika guru saya kala itu membawa kupon donasi PMI
kalau tidak salah pecahan seratus rupiah atau dua ratus rupiah dan meminta
anak-anak untuk menolong sesama melalui kupon tersebut dengan meukarkannya
dengan uang. Mungkin karena dulu saya masih tergolong anak-anak yang kurang
mengerti akan makna dari berbagi melalui donasi, kala itu saya membeli beberapa
kupon dan merasa sangat bangga dan bahagia, karena dalam fikiran saya kala itu,
saya sudah membantu banyak orang yang yang mendapatkan kesulitan hanya karena
membeli beberapa kupon donasi.
Seiring berjalannya waktu. Ketika saya sudah tumbuh remaja
dan dewasa. Saya mengerti bahwa makna berbagi dan memberi jauh dari yang saya
bayangkan sewaktu kecil. Berbagi dan memberi adalah pancaran dari kemurnian
hati. Ketika ketulusan dan kasih sayang mengalir dan terpancar didalamnya maka
kebahagiaan dan kesejahteraan orang yang dibantu pun akan terlihat sangat
menyenangkan.
PMI sudah menanamkan pendidikan moral sejak dini untuk
menumbuhkan rasa peka terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi orang lain.
Seorang filosof bernama Socrates berkata bahwa “Cogito Ergo Sum” aku berfikir maka aku ada. Konteksnya sama halnya
dengan berbagi “aku berbagi maka aku
ada”, karena seperti yang kita ketahui bahwa “sebaik-baik orang adalah orang yang mampu memberikan manfaat untuk
orang banyak. “ Artinya ketika kita bisa mengurangi kesulitan yang
oranglain alami, kita ada manfaanya dan fungsinya di bumi ini.
Melihat pergerakan dari PMI sendiri, pergerakannya sangat
dinamis. Tak ketinggalan zaman dan mengikuti perkembangan yang ada. Dimulai
dari aktif di social media seperi facebook dan twitter, hal itu merupakan
langkah yang sangat baik untuk terus menularkan semangat berbuat kebaikan di
seluruh wilayah Indonesia. Dari program potret untuk kehidupan dalam pengadaan
bus donor darah PMI dan bloodbook PMI di facebook, saya sangat apresiasi,
karena PMI telah menularkan semangat
berbagi masyarakat Indonesia untuk saling berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan.
Selain itu mengapa saya memilih berdonasi di PMI, karena PMI sangat transparan
terhadap laporan-laporan kegiatan mereka dan PMI sangat reaktif serta selalu
menjadi organisasi yang berada di barisan paling depan dalam penanganan
bencana, dan cepat tanggap menanggulangi bencana.
Banyak cara untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik,
PMI telah mengubah persepsi banyak orang dan menanamkan dalam mindset banyak orang bahwa “berbuat
kebaikan itu adalah hal yang mudah dan sangat menyenangkan. Seperti halnya bahagia
itu sederhana. Berbagi pun sederhana, ketika senyuman ada disetiap kegundahan
yang ada, ketika tawa muncul di setiap tangisan yang ada, dan setiap ketenangan
muncul disetiap kekhawatiran yang ada. Maju terus PMI semoga tetap menjadi
organisasi yang terdepan dalam melakukan kebaikan dengan tulus. Semoga
kedepannya semakin memberikan pengaruh yang besar untuk Indonesia yang lebih
baik.
No comments:
Post a Comment