Sebagai seorang Pelajar Madrasah aliyah negeri model Palangka raya. Aku Tidak Telalu paham apa yang harus kulakukan. Terlebih lagi sebagai pendatang baru di kota ini. Aku masih kurang dapat beradaptasi dengan lingkunganku sekarang. Aku sebenarnya adalah orang yang tidak terlalu pandai dalam bergaul. Disekolahku yang lama pun aku lebih dikenal sebagai seseorang yang pendiam, sedikit pemalu dan kurang dapat diajak berteman.
Perkenalanku Pertama dengan PMR sebenarnya sudah berlangsung lama. Aku mengenal PMR sejak Masa Orientasi Sekolah dan sejak saat itu muncul ketertarikanku dengan dunia PMR karena Tujuan dari PMR itu sendiri yang berdasarkaan pada Kemanusiaan.
Akhir tahun 2012, Selepas Ulangan Umum Bersama Semester Ganjil. Aku Memutuskan dengan bulat aku ingin masuk PMR. Latihan pertamaku adalah Hiking. Sebagai anak baru aku menyadari banyak sekali masih kekuranganku. Aku ditempatkan di kelompok 2, bersama dengan teman-temanku yang lain. Kami melakukan latihan Hiking untuk persiapan latihan evakasi darat ke bukit Tangkiling. Selama latihan kucoba untuk mengikuti dengan baik latihan itu. Walaupun sulit pada awalnya aku berhasil mengikuti latihan hingga hari H kami ke Bukit Batu.Tangkiling. Sungguh pengalaman yang menyenangkan saat kami dengan susah payah mendaki bukit itu dan membawa korban dari atas menuruni bukit itu sungguh pengalaman yang tidak dapat dilupakan.
Sejak saat itu aku mulai mengikuti berbagi kegiatan PMR, Mulai dari menghapal 7 prinsip dasar gerakan Palang merah dan bulan sabit merah dan 3 tugas pokok palang merah remaja yang membuatku terpilih sebagai salah satu dari 7 wakil PMR man model untuk pembacaan 7 prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah pelantikan PMI Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu aku juga menjadi panitia di kegiatan Lomba Palang merah terbuka ke-7 yang merupakan lomba tahunan Palang Merah Remaja Yang diadakan MAN Model bagi PMR di Kota Palangka Raya dan Juga Kalimantan Tengah.
Saat Paling berkesan selama PMR kulalui ketika berusaha untuk menjadi wakil PMR MAN Model untuk berlomba di SMPN-1 Palangkaraya. Karena Lomba yang diadakan di sekolah tersebut berdasarkan cabutan dan selain itu hanya 15 orang saja yang berhak mengikuti lomba itu. Pelatih kami yang kami Panggil, Bang jek dan Ketua PMR saat itu, Kak Yamin membuat sebuah seleksi untuk memilih siapa yang berhak mewakili PMR MAN Model mengikuti lomba di SMPN-1.
Selama mengikuti seleksi untuk lomba itu, aku selalu berusaha untuk berlatih dengan sungguh-sungguh. Kadang kala aku berlatih saat istirahat kadang saat pulang sekolah. Aku berlatih setiap hari bersama teman-temanku. Aku yang baru saja masuk PMR tentu saja harus Menyusul teman-temanku yang lain. Hingga dengan usaha yang gigih, aku berhasil masuk dalam salah satu orang yang mengikuti lomba di SMPN-1 itu.
Walaupun pada akhirnya kami gagal meraih juara umum, tapi itu memberikan pengaruh yang besar bagiku. Aku Berubah menjadi orang yang lebih percaya diri dalam pergaulan dan aku sadar bahwa dalam PMR aku berhasil menemukan jati diriku dan Teman-teman yang baik yang mampu membuat hidupku lebih berwarna. Terima kasih Kawan-kawan karena kalian hidupku lebih berarti sekarang. We’re M2 The winner.
No comments:
Post a Comment