Malam telah aku lewati, langit pagi menyambutku dengan membiru bersama kicauan burung pagi, dimulai saat aku menghadiri acara sekolah sehari sebelum mengkiuti Piket PMI WONOGIRI, kusegerakan mandi pagi sebelum temenku yang bernama “Heri” menjemputku, tepatnya pukul lima lewat sepuluh menit aku selesaikan mandiku dan sudah ditunggu temanku di depan gerbang depan sekolah. Perjalanan pun kami mulai, yang disana datang tepat jam setengah delapan harus sampai di Markas PMI Wonogiri.
Dengan pangilan kemanusiaan kami pun segera bergegas ke PMI, sesampai disana ternyata belum ada satu orang pun kecuali kami, tak selang beberapa menit kehadiran KSR menghampiri kami dan menanyakan kepada kami, “apakah adik-adik mau mengikuti piket ?”, jawaban serentak dari kami “iya mas”, sambil menunggu teman yang lain kami lanjutkan berbincang-bincang, tak lama kemudian Pak Warjo panggilan beliau yang merupakan Ketua PMI Kab. Wonogiri menghampiri kami, ternyata kami diminta untuk mengikuti Upacara Pramuka di Giri Mandala sebelum piket di tempat yang lain, kami menyetujuinya segera berangkat mengunakan Ambulance, sesampai di tempat kami langsung siap sedia dibarisan belakang bersama KSR yang sudah berada ditempat untuk Evakuasi Peserta Upacara yang “kurang sehat”, kami mengikuti Upacara tersebut dengan seksama dengan sedikit memantau setiap barisan pesrta upacara, kami berdua dipisahkan, aku dibagian timur dan Heri dibagian barat, sekitar dua puluh menit upacara berlalu ada beberapa Peserta mengeluh pusing dan tidak bisa mengikuti upacara lagi, segera aku evakuasi kebelakang barisan dan diistirhatkan, tak lama kemudian disusul peserta yang lain, begitu seterusnya sampai tempat evakuasi tidak muat, dan sekitar lima menit kami dikejutkan peserta dibagian tengah barisan, ternyata ada peserta yang sudah pingsan dan tidak ada yang menolong, kami bergegas untuk mengevakuasinya, dengan serempak Heri dan aku mengangkatnya dengan prosedur yang sesuai, tak kusangka ketika mengangkat korban celanaku robek “brek”, bunyi celanaku, tak kuhiraukan sobekan itu, segera kami evakuasi, dan sesampai di tempat, kami ingin meletakan korban tersebut, pas mau meletakan ternyata saudara-saudara celanaku robek lagi, “brek”, dan ditertawakan banyak orang yang ada disana, dengan rasa malu aku lihat celanaku, wow robeknya tambah lebar, aku bingung mau bagaimana sedangkan upacara masih berlangsung cukup lama, dengan rasa kemanusiaan aku pun melanjutkan kembali.
Upacara pun selesai kami pun segera menuju Markas lagi untuk mempersiapkan Piket, sesampai Markas aku bingung mau menganti celana pakai apa, dan ternyata setelah aku membuka tas masih ada celana yang lain, bersyukur dalam hati, masih ada celana ganti, coba kalau tidak ada, sudah malu saya dan kemungkinan aku gak bisa ikut piket, setelah persiapan selesai kami bergegas menuju tempat piket yang bertempatkan di Waduk Gajah Mungkur. Dengan senang kami mengikuti piket tersebut. Dan ini merupakan pengalaman yang tak mungkin kami lupakan.
No comments:
Post a Comment