Kalau ditanya
kapan mulai donor? Jawabannya waktu kuliah. Umur 17 tahun.Awalnya karena penasaran
dengar cerita teman kuliah kalau dia sudah donor mulai SMA. Iyalah, tuaan dia,
hehe.
Di kampusku,
tiap 3 bulan memang PMI rutin buka lapak. Maka dari itu, untuk pertama kalinya aku
donor dengan percaya diri karena aku merasa sehat. Bener aja, berat badan udah jelas
bangetcukup (bahkan lebih), Tekanan Darah, Hb, semua oke. Akhirnya untuk pertama
kalinya aku merasakan jarum gede itu menusuk pembuluh darahku. Semua sempurna.
Donor itu bikin
kecanduan. Dan aku sudah merasakannya. Jadi sampai sekarang, selama sehat dan ada
waktu menyambangi PMI, aku dataaang! Mulai dari di kampus, acara amal, Rumah Sakit,
UDD PMI, sudah aku coba. Dan dengan bangga aku menyodorkan bekas tusukan di
lipat siku kiri, karena lokasi itu yang paling mudah ditusuk.
Dua orang
yang sama sekali nggak pernah donor pernah aku ajak jadi korban penusukan jarum
donor. Salah satunya jadi partner setiap
saat aku pengen donor. Menyenangkan, kalau kita punya teman satu visi. Biasanya
kami donor di UDD PMI Sokaraja, tempatnya nyaman, ber-AC pula. Sebelumnya kami
menyempatkan makan soto sutri yang terkenal dengan bongkahan daging yang super besar.
Lalu siap untuk disedot.
Pernah pingsan?
Pernah. Kejadian konyol yang penuh pelajaran. Lupa saat itu donor ke-berapa kalinya.
Antrian mengular, serius, kenapa sih pada suka donor? (Ngaca!) Berdiri lama
rupanya tidak cocok dengan kebiasaan tidur malam. Oke, bukan kebiasaan. Waktu itu
aku lupa kalau baru tidur terlalu larut, begadang. Syarat lolos, darah mengalir
deras, tapi kok...pusing? Setelah tiduran sebentar, aku paksakan berjalan ke ruang
sebelah untuk menyesap susu cokelatku dan mi rebus telur.
Rahangku terasa
mengeras. Aku duduk, berusaha meminum habis susu cokelatku... sampai..gelap.Lesss...
aku terjatuh kesamping. Untung temanku menahan di samping, lalu setelah itu aku
harus menahan malu karena kembali ke ruang donor untuk berbaring. Dan seluruh isi
lab. Komputer tahu kalau aku pingsan berkat temanku, thanks to you!
Partner donor hampir pingsan pun pernah!
Gila, pengalamannya asik banget kan? Jadi, salah dia sendiri belum sarapan. Setelah
donor, dia mulai merasakan tanda-tanda pre sinkop. Dan dia ngotot nyetir karena
pengen buru-buru makan. Sampai di perempatan, dia sudah makin parah dan makin lemas.
Aku yang duduk di jok kiri pusing mikirin harus gantiin dia atau teriak ke supir
truk di belakang suruh gantiin temenku nyetir, konyolkan?
Akhirnya dengan
kemampuan nyetir setinggi pohon tauge, aku duduk di bangku supir demi
menyelamatkan mobil sampai ke posisi aman. Phew. Abis itu dia sehat lagi dan makan
mi ayam dengan lahap sambil ngetawain supir dadakan ini.
Sejak tugas
di RS baru, belum sekalipun aku menginjakkan kaki ke UDD PMI yang terletak di
samping RS. Setelah aku cek kartu donorku, ya ampun, sudah 1 tahun nggak donor.
Pantesan kangen. Karena sudah nggak punya teman gila buat donor, aku minta ditemani
salah satu teman dokter supaya nangkring di sebelahku jaga-jaga siapa tahu aku pingsan
haha. Tapi sukses! Dan bahagia banget rasanyabisa donor setelah puasa donor
setahun!
So, masih mikir
panjang buat donor? Ingat guys, ada banyak pasien butuh donor darimu.
No comments:
Post a Comment