Seperti halnya pepatah tua tak kenal maka tak sayang, maka perkenalkan nama saya Satria dari PMR PMI kota Surakarta. Awal diriku mengenal dunia palang merah adalah sesuatu yang bermanfaat bagi ku hingga kini,sewaktu SMP aku adalah salah satu pelajar yang pendiam hingga orang tua ku menyuruhku untuk ikut estrakulikuler. Berawal adanya eskul baru yaitu PMR ku ikutilah kegiatan tersebut dari materi sampai menolong dalam simulasi bencana,tapi semua itu tidaklah mudah bagiku di awal,apa lagi bagi orang pendiam seperti aku.
Inget waktu awal dipilih oleh guru Pembina PMR untuk mewakili sekolah dalam Jumbara kota Surakarta,adalah awal segalanya berubah,diriku yang pendiam dipaksa oleh guru untuk bicara ke pada orang dimuka umum,karna pada saat itu aku mendapatkan jatah lomba untuk sosialisasi PRS kepada para Remaja awal pertama berlatih bicara guruku hanya memaklumi tapi pada pelatihan kedua guru pembinaku mulai melatih dengan keras,dan memberikan sebuah prinsip yang mengenang pada diriku,yaitu Di dunia ini hanya ada dua orang yang hidup yaitu pecundang dan pemenang,so kamu mau jadi apa sekarang dari situlah kumulai berani berbicara diumum walau pun pada Jumbara kami belum bias menang.
Menginjak masuk SMA orang tua ku mulai khawatir akan kegiatanku yang mulai banyak,sehingga beliau membatasiku dalam memilih estrakulikuler awalnya hanya estra badminton yang kupilih,tapi entah bagaimana aku diajak teman untuk mendaftar seleksi PMR PMI kota Surakarta dan entah kenapa juga dari sekolahku hanya aku yang diterima,karier ku di organisasi PMI mulai menanjak banyak kegiatan yang ku ikuti hingga orang tua ku turun tangan supaya diriku tidak melupakan pendidikan. Bahkan orang tua ku member rambu-rambu jika pada saat kelas XI tidak masuk jurusan Ilmu Alam maka diriku harus melepas semua kegiatan tersebut.
Setelah itu ku lalui setengah tahun pendidikan pada kelas X,dengan berbagi antara organisasi dan pendidikan,untungnya diriku memilki teman maupun motivator hebat dia adalah Fauzi temanku yang sekarang baru menempuh studi S1 pendidikan dokter di Unair. Dia selalu member semangat walau sering semangat itu harus ku pikirkan karna memiliki berbagai makna,itulah kawanku dengan berbagai sifat yang selalu membuatku senang. Setelah beberapa bulan test kenaikan kelas selesai ku lalui dan alhamdulilah diriku diterima dijurusan Ilmu Alam.
Satu pengalaman lagi yang membuatku bangga menjadi anggota PMR,waktu bulan Oktober 2012 diriku ditunjuk oleh PMI Jateng untuk mewakili konfrensi FORPIS V di Malang. Disana diriku memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan para relawan masa depan diseluruh Indonesia dan mengetahui kendala dan kelebihan masing-masing daerah yang bisa ku bawa untuk ceritaku di kota ku Solo,mungkin sedikit dari puluhan kebanggaan ku menjadi anggota PMR yang selalu teringat dipikiranku.
No comments:
Post a Comment