Hari ini adalah hari yang saya tunggu. Bagaimana tidak, karena hari ini merupakan acara sosialisasi donor darah dan aksi donor darah sekaligus, yang sering dirapatkan oleh panitia. Hampir setiap 2 minggu sekali selama sebulan kami rapat program kerja tersebut demi kelancaran dan kesuksesan acara yang kami laksanakan.
Kesuksesan kami bukan hanya terletak pada banyaknya audiens yang datang, tetapi juga bagaimana cara kita, agar audiens yang datang tersebut juga mengajak teman-teman lainnya dengan memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan dari donor darah itu sendiri.
Pagi itu saya menjadi seorang moderator dengan sesi pertama yaitu acara sharing oleh Ketua Umum KSR unit Unej. Sharingnya berintikan bahwa dia menyukai donor darah sehingga dia termasuk kategori pendonor aktif. Suka dalam konteks ini yaitu dia menyukainya karena :
Pertama, dengan donor dia merasa lebih bugar karena darah baru akan muncul.
Kedua, dengan donor ia bisa mengurangi berat badan (katanya).
Ketiga, karena sehabis donor darah pasti dapat jajanan dan minuman gratis (katanya)
Sebenarnya untuk alasan yang ketiga itu hanya bonusan saja, karena apa? Karena seseorang yang sudah melakukan donor darah berarti dia sudah rela darahnya diambil, tapi kalau orang yang rela belum tentu mau donor darah.
Sharing yang kedua yaitu dari saya sendiri, dimana saya bercerita tentang pertama kali saya donor darah, dan itu terjadi kelas 3 SMA.Menyedihkan, tapi tak apalah mending terlambat daripada tidak sama sekali. Awalnya donor saya merasa takut, tapi karena saya ingin mencoba dan ingin tahu bagaimana rasanya saat donor dan manfaatnya setelah donor.
Saat donor, ternyata saya tidak merasakan sakit yag terlalu berarti, karena pada saat di tusuk jarum, tenaga medis mengalihkan fokus saya ke suatu pembicaraan, sampai-sampai saat darah mengalir pun tak terasa sakit. Pada saat itulah sambil melihat darah saya yang keluar dan mengalir, saya berdoa agar darah ini bermanfaat nantinya kepada orang yang membutuhkan diluar sana. Dan berharap keihklasan ini menghantarkan akal ini menjadi orang yang aktif sebagai pendonor.
Saat di cabut jarumnya, saya sengaja dialihkan fokus lagi dengan sedikit perbincangan ringan. Setelah rampung saya dikasih bonus minuman dan makanan serta vitamin.
Setelah aksi donor darah yang menyenangkan itu, saya mulai memperhatikan tubuh ini. Ternyata badan saya terasa enteng, bukan karena saya kurus, tapi serasa badan ini lebih ringan dipakai untuk aktivitas serta memiliki rasa bugar dari pada hari-hari sebelumnya. Hal ini kemungkinan tumbuhnya darah baru yang masih fresh untuk penghidupan di tubuh ini . Karena hal itulah yang menjadikan saya selalu bersemanagat untuk donor jika ada donor darah dan masa donor darahku tiba.
Dan setelah acara sosialisasi itu selesai, saya bergegas donor darah, karena dalam acara tersebut ada donor darah sehabis sosialisasi. Dan kini karena saya sudah mengetahui banyaknya manfaat dari donor darah, makanya saya senang menjalaninya dan tentunya sangat ikhlas dan rela.
Kawan perlu kalian tahu, bahwa donor darah itu sangat bermanfaat bagi kita sebagai pendonor dan sangat bermanfaat pula bagi mereka(resepiens).
Donor darah yang anda kira menyakitkan akan menjadi menyenangkan setelah kalian mencoba. Percayalah.
sip....
ReplyDeleteAyo berdonor... :)