Erlian: Penggalangan Dana untuk Korban Letusan Kelud

Pagi itu (14/02/14) warga Madiun bangun disambut abu vulkanik yang bertebaran di mana-mana. Seisi kota dan media sosial heboh membicarakan letusan Gunung Kelud. Seketika, hal itu membuat saya cemas karena kebetulan banyak saudara saya yang bertempat tinggal di Kabupaten Kediri dan sekitarnya. Melihat efek letusan Gunung Merapi yang tidak kecil ini, saya dan teman saya mempunyai inisiatif untuk mengadakan penggalangan dana di sekolah. Pada saat itu juga terbentuklah organisasi kami yang bernama KORPRA (Korps Relawan Muda). Alasan terbentuknya organisasi ini, yang pertama adalah, biasanya kegiatan yang menangani donasi via PMI adalah PMR, tapi kebetulan di sekolah kami tidak ada. Yang kedua adalah, tentunya kami ingin membantu saudara-saudara kami yang ada di sana, kami berdua bercita-cita menjadi relawan.

Malamnya, kami membuat pamflet-pamflet untuk di sebar di sekolah. Kami juga menghubungi pihak PMI dan menanyakan nomor rekening PMI Cabang Kabupaten Kediri, karena uang yang kami peroleh akan langsung kami kirim ke rekening tersebut. Setelah beberapa waktu, pamflet-pamflet yang sudah jadi kami sebarkan di setiap sudut sekolah, berharap akan ada banyak donatur yang berpartisipasi.

Hari pertama, hanya ada 2 donatur, waktu itu kami agak berkecil hati karena kami berharap donasinya akan cepat terkumpul dan segera dikirim, tapi kami belum menyerah. Akhirnya, di hari-hari terakhir penggalangan dana, teman-teman dan guru kami menjadi antusias untuk menyumbang, kami bersyukur karena dana yang terkumpul cukup banyak. Selain uang, teman-teman kami juga mendonasikan pakaian dan selimut layak pakai untuk korban letusan Kelud.

Setelah pulang sekolah, tanggal 20 Februari 2014, kami pergi ke Bank untuk mengirim uang ke rekening PMI Cab. Kabupaten Kediri. Kami percaya, dengan menitipkannya langsung ke PMI, donasi kami semua akan langsung tersalurkan. Sedangkan, bantuan yang berupa logistik, pakaian, dan selimut, kami titipkan rombongan relawan lain yang pergi ke posko di Kediri. Setelah pengiriman uang dan barang selesai, kami pulang dengan rasa lega karena telah dapat meringankan penderitaan sesama lewat PMI pastinya. (foto : vaiz lazuardian)