Dulu pandangan saya masih sangat sempit mengenai donor
darah. Saya pikir kalau saya mendonorkan darah saya, maka saya akan kekurangan
darah dan mengurangi daya tahan tubuh saya. Itu disebabkan karena kurangnya
perhatian dan pengetahuan saya mengenai manfaat donor darah bagi sesama maupun
diri sendiri.
Sekarang, saya akhirnya rutin melakukan donor darah setiap
3 bulan sekali. Biasanya gedung perkantoran tempat saya bekerja memang secara
rutin mengadakan acara donor darah. Jadi lebih memudahkan para karyawan di
perkantoran untuk meluangkan waktu untuk mendonorkan darahnya bagi orang-orang
yang membutuhkan.
Biasanya pihak gedung bekerja sama dengan Palang Merah
Indonesia (PMI) untuk penyelenggaraan kegiatan donor darah ini. Beberapa hari
sebelum acara donor darah diadakan, pihak gedung sudah memberikan selebaran ke
setiap perusahaan yang menjadi tenant gedung
untuk mendata karyawannya yang ingin melakukan donor darah.
Cara ini menurut saya sangat efektif untuk mendapatkan pendonor
lebih banyak. Pihak PMI langsung ‘jemput bola’ menemui para pendonor dan sangat
memudahkan para karyawan yang berniat untuk menjadi pendonor. Kegiatan rutin
ini menjadikan sebagian besar karyawan menjadi pendonor aktif karena kemudahan
dalam hal waktu dan tempat.
Donor darah pertama saya juga ketika saya sudah mulai
bekerja. Awalnya, saya takut dan merasa kekurangan darah. Saya selama ini menganggap
kalau saya penderita anemia dan kurang yakin untuk melakukan donor darah.
Jangan-jangan, setelah donor darah bukannya makin segar tapi malah saya
terkapar di rumah sakit karena kekurangan darah, pikir saya kala itu. Namun
berkat ajakan teman dan ramai-ramai mendaftar menjadi pendonor, saya akhirnya
memberanikan diri untuk mendaftar.
Ternyata, sebelum melakukan donor darah, ada tim dokter
yang memeriksa golongan darah kita terlebih dahulu. Selain itu mereka mengecek
kondisi tekanan darah dan kadar darah dalam tubuh. Tidak semua orang bisa
melakukan donor darah. Bila berat badan tidak memenuhi standar atau kondisi
darah yang tidak memadai seperti kekentalan darah melebihi batas normal, maka
tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah.
Tim dokter juga benar-benar memastikan bahwa pendonor
memiliki kandungan darah yang sehat sehingga tidak menularkan penyakit
berbahaya bagi para penerima darah. Di sela-sela mengantri untuk melakukan cek
darah, saya sempatkan bertanya kepada dokter mengapa setiap kali mau mendonor
selalu di cek lagi dan megambil sampel darah. Kata dokter, setelah darah
diambil, mereka akan melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap setiap darah
yang sudah terkumpul.
Kesan pertama saya sebagai pendonor memberikan efek ingin lagi menjadi pendonor selanjutnya. Perasaan ragu selama ini ternyata tidak benar ketika saya telah benar-benar melakukan donor darah. Buktinya saya baik-baik saja dan sehat. Bahkan, saya merasa fisik saya lebih bugar dan segar. Dengan menjadi pendonor, maka akan mengurangi resiko serangan jantung dan mengurangi berat badan. Jadi manfaat donor darah menjadi dua sisi yang saling menguntungkan. Selain membantu menyelamatkan nyawa sesame yang membutuhkan, donor darah juga berdampak positif terhadap kesehatan tubuh pendonor.
Kesan pertama saya sebagai pendonor memberikan efek ingin lagi menjadi pendonor selanjutnya. Perasaan ragu selama ini ternyata tidak benar ketika saya telah benar-benar melakukan donor darah. Buktinya saya baik-baik saja dan sehat. Bahkan, saya merasa fisik saya lebih bugar dan segar. Dengan menjadi pendonor, maka akan mengurangi resiko serangan jantung dan mengurangi berat badan. Jadi manfaat donor darah menjadi dua sisi yang saling menguntungkan. Selain membantu menyelamatkan nyawa sesame yang membutuhkan, donor darah juga berdampak positif terhadap kesehatan tubuh pendonor.

No comments:
Post a Comment