Thursday, April 10, 2014

Aisyah: Gorong-Gorong Kehidupan

Banyak sekali pengalaman saat Diklatsar lapang KSR PMI UNIT UNEJ. Meliputi seringnya push up ketika melakukan sebuah kesalahan, push up dalam air, keslap, PBA (Praktek Bencana Alam), materi2, stressing, cooling down, dan masih banyak sekali.

Tapi menurut saya yang paling seru dan menantang adalah saat Keslap. Di dalam keslap ada beberapa pos, yaitu Pos Karantina, Pos Isolasi, Pos Medis, Pos Halang Rintang dan yang terakhir adalah Pos Rumah Sakit. Diantara pos-pos tersebut yang paling menantang adalah Pos Halang Rintang (lorong sempit, gorong-gorong, susur sungai).

Di Keslap ini kebetulan yang menjadi ketua adalah saya. Peserta Diklatsar terbagi atas 3 kelompok yaitu Sru A, Sru B, dan Sru C. Saya menjadi ketua di Sru B. Sampai di gorong-gorong, kelompok saya bingung bagaimana caranya bisa melewati gorong-gorong, karena ukuran tandunya lebih lebar daripada lebar gorong-gorong. Kelompok saya sangat bingung harus bagaimana. Kami memikirkan lumayan lama, sampai-sampai kakak komdis (kak Jerry) mengatakan, “ Ambil cangkul, korban udah mati tu”. Padahal korbannya sadar, hahahaha. Sangat-sangat sok tau Kak Komdis.

Akhirnya kami memutuskan bahwa korban digendong dengan teknik kera, dengan cara menggendong korban di punggung sambil merayap digorong-gorong. Tapi kami mengalami kesulitan lagi, karena Sru B yang laki-laki tidak bersedia untuk menggendong dengan teknik kera, karena korbannya perempuan. Akhirnya saya bersedia menggendong korban sambil merayap di gorong-gorong. Baju dan semua pakaian saya sudah berlumur lumpur. Sampai di ujung gorong-gorong sudah ada teman saya yang siap mengangkat korban untuk di pindah ke tandu darurat.

Alhamdulillah dari ke tiga sru, yang berhasil melewati gorong-gorong hanya Sru B saja. Sru A dan Sru C menyerah karena dirasa memang gorong-gorong tidak dapat dilewati.  

1 comment: