Banyak sekali pengalaman saat Diklatsar lapang KSR PMI UNIT
UNEJ. Meliputi seringnya push up
ketika melakukan sebuah kesalahan, push up dalam air, keslap, PBA (Praktek
Bencana Alam), materi2, stressing, cooling down, dan masih banyak sekali.
Tapi menurut saya yang paling seru dan
menantang adalah saat Keslap.
Di dalam
keslap ada beberapa pos, yaitu Pos Karantina, Pos Isolasi, Pos Medis, Pos
Halang Rintang dan yang terakhir adalah Pos Rumah Sakit. Diantara pos-pos
tersebut yang paling menantang adalah Pos Halang Rintang (lorong sempit,
gorong-gorong, susur sungai).
Di Keslap ini kebetulan yang menjadi ketua
adalah saya. Peserta Diklatsar
terbagi atas 3 kelompok yaitu Sru
A, Sru B, dan Sru C. Saya menjadi ketua di Sru B. Sampai di gorong-gorong,
kelompok saya bingung bagaimana caranya bisa melewati gorong-gorong, karena
ukuran tandunya lebih lebar daripada lebar gorong-gorong. Kelompok saya sangat
bingung harus bagaimana. Kami memikirkan lumayan lama, sampai-sampai kakak
komdis (kak Jerry) mengatakan,
“ Ambil cangkul, korban udah mati tu”. Padahal korbannya sadar, hahahaha. Sangat-sangat
sok tau Kak Komdis.
Akhirnya kami memutuskan bahwa korban
digendong dengan teknik kera, dengan cara menggendong korban di punggung sambil
merayap digorong-gorong. Tapi kami mengalami kesulitan lagi, karena Sru B yang laki-laki tidak bersedia untuk
menggendong dengan teknik kera, karena korbannya perempuan. Akhirnya saya bersedia menggendong
korban sambil merayap di gorong-gorong.
Baju dan semua pakaian saya
sudah berlumur lumpur.
Sampai di ujung gorong-gorong
sudah ada teman saya yang siap mengangkat korban untuk di pindah ke tandu
darurat.
Alhamdulillah dari ke tiga sru, yang
berhasil melewati gorong-gorong hanya Sru
B saja. Sru A dan Sru C menyerah karena dirasa memang
gorong-gorong tidak dapat dilewati.
SEMANGAT! :)
ReplyDelete