Aku adalah seorang calon guru sekolah dasar yang setiap
harinya belajar bagaimana mendidik dan mengajar siswa sekolah dasar. Selain itu
saya mengabdi pada organisasi yang memberikan saya kesempatan untuk menghimpun
pahala, yaitu KSR PGSD UNNES.
Anggota semua KSR memiliki budaya yang menjadi salah satu
tugas, yaitu mengajar PMR. Hampir semua anggota KSR membina PMR di sekolah, baik PMR Madya maupun Wira. Dan ada satu PMR yang
terlupakan, yaitu PMR Mula. Inilah yang kurang mendapat
perhatian karena terlalu banyaknya SD di kota Semarang,
sehingga untuk mengurus PMR Mula akan terasa sulit. Dibalik persaingan ketat
anggota KSR untuk membina PMR Madya dan Wira. Apa yang saya lakukan dan
rekan-rekan KSR Pgsd lakukan, kami membina apa yang jadi kodrat kami, yaitu PMR
Mula di SDN Wonosari 01, suatu pilihan yang sulit tapi juga asyik.
Dimulai pada tanggal
1 Februari
2014, kami memulai pelatihan. Anak-anak
sangat antusias mengikuti pelatihan PMR Mula yang kami ajarkan. Belajar,
bermain dan bernyayi menjadi salah satu cara untuk memudahkan memahami materi.
hal yang paling membuatku bangga menjadi bagian dari pembina PMR di SD ini
adalah ketika aku mengajarkan materi kesehatan gigi dan mulut. Aku
prihatin tentang kesehatan gigi mereka. banyak dari mereka yang giginya
berlubang. Aku ajarkan mereka tentang bagaimana menyikat gigi yang benar dengan
praktek sikat gigi. Paling tidak itu membuat gigi mereka agak bersih.
Di hari terakhir pelatihan PMR Mula, aku
dan rekan-rekan KSR Pgsd mengadakan simulasi bencana banjir di lingkungan SDN
Wonosari 01 Semarang. Saat itu aku menjadi pengarah jalur evakuasi dari pihak PMI.
Mereka begitu antusias dalam simulasi kali ini. Saat simulasi
dimulai, khususnya saat mereka membantu mengevakuasi temannya yang terluka,
mereka malah lari menuju arah banjir dan saat itu juga ada salah satu siswa yang tertinggal. Sekalian
saja saya bantu mengevakuasi siswa tersebut dengan menggendongnya.
Rangkaian pelatihan PMR Mula ditutup dengan penanaman
pohon oleh pihak siswa di bantaran Sungai Mangkang yang setiap tahunnya menjadi
langganan banjir dan berdekatan dengan SD yang kami
bina. Pada akhirnya kita harus melakukan pencegahan terhadap bencana banjir dan
anak-anak yang harus memulainya. Mulai dari sekarang inilah
diajarkan bagaimana mengevakuasi, melakukan pertolongan dan mencegah adanya
banjir. Pengalaman yang saya dapatkan dari masuk
KSR adalah dapat berbagi ilmu yang telah saya pelajari ke anak SD yang
pada umumnya sangat rentan terhadap bencana di sekitar
mereka. Jadi ketika PMI menghadapi bencana,
paling tidak anak-anak ini mampu mengurangi beban PMI dalam hal meminimalkan
adanya korban.
No comments:
Post a Comment