Wednesday, April 9, 2014

Lizal: PMR, Wadah Kita Menolong Sesama

“Kami memang masih muda, tapi itu tidak menghalangi kami menolong sesama”. Kira-kira seperti itulah gambaran seorang Palang Merah Remaja (PMR). Menolong sesama dengan senang dan ikhlas. Hal itulah yang membuat saya memilih PMR sebagai kegiatan ekstrakurikuler saya.

PMR SMAN 5 Bekasi adalah tempat saya bernaung saat ini. Wadah bagi orang-orang pecinta menolong sesama untuk berkumpul. Mungkin memang kami tidak sepopuler ekstrakurikuler Seni/Olahraga. Tapi keinginan kuat untuk menolong sesama lah yang membut kami memilih ekstrakurikuler ini.

Pagi  itu saat Kegiatan MOS berlangsung, dibagikanlah angket pemilihan ekstrakurikuler. Yap! Tidak salah lagi saya memilih PMR. Karena saya ingin memperdalam ilmu yang sudah saya dapat ketika saya masih menjadi PMR madya. Tanpa ragu, saya pun langsung mencontreng kolom PMR. Tidak lama kemudian kami pun mengikuti acara pelantikan PMR, dan setelah resmi dilantik, rasanya dalam hati “Yes, Udah resmi jadi Wira!” Perasaan senang sekaligus agak deg-degan karena akan menghadapi hal-hal baru yang belum pernah saya temukan saat menjadi PMR madya.

Dan hal-hal yang baru itupun muncul. Mulai dari kasus orang sakit yang belum pernah saya tangani sebelumnya, pelajaran medis dasar yang belum pernah saya temui, dan program kerja yang belum saya kenal saat saya menjadi seorang PMR madya.

Tidak lama setelah dilantik, benar perkiraan saya sebelumnya. “Eh si Ando jatoh dari motor, kakinya berdarah-darah”, teriak seorang teman pagi itu memanggil saya. Saya pun langsung bergegas menuju UKS dan saya pun kaget melihat kondisi teman saya yang sudah luka parah. Saya pun bergegas mencuci tangan dan memakai alat pelindung diri untuk menolong teman saya. Setelah dibersihkan dan lukanya dibalut, senanglah perasaan saya. Senang karena walaupun saya belum menjadi dokter tapi saya bisa mengobati luka ala ala gaya dokter.

Dan tidak lama kemudian saya menemui hal baru lagi, DONOR DARAH! Saya belum pernah mengadakan ini sebelumnya di SMP, karena siswa SMP belum ada yang 17 tahun. Saya pun ditunjuk sebagai salah satu panitia Donor Darah. Dan Hari H pun tiba, saya membantu merapihkan Aula yang dipakai sebagai ruangan donor. Saya pun melihat alat-alat yang digunakan untuk donor yang sangat steril. Saya pun banyak berbincang dengan petugas PMI menanyakan hal seputar donor darah. Mulai dari alasan banyak pasien yang ditolak donor, hingga manfaat donor darah. Saya pun sangat takjub mendengar manfaat donor darah. 

Mungkin sering dengar slogan “Setetes Darah Anda Berarti untuk Sesama” Ternyata benar! Kita bisa menolong nyawa orang lain dengan mendonorkan darah. Selain itu juga membuat badan kita sehat. Wah berarti berguna untuk kita, dan berguna bagi penerima donornya. Semacam simbisosis mutualisme.

Dan tidak terasa berbagai kegiatan saya jalani, berbagai hal saya temui. Dan waktu sayapun sebagai seorang PMR Wira sudah sampai disini. Tidak terasa 3 tahun sudah saya jalani.  Tapi ini bukan akhir untuk mengabdi. Justru ini adalah bekal untuk memulai hari.

Terima kasih PMR telah memberi saya ilmu yang berguna. Terima Kasih PMR sudah memberi saya kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman ini akan saya ingat terus sampai tua nanti.


Maju Terus PMR, Kuatkan Mentalmu. Tolonglah sesama.

No comments:

Post a Comment