“Kami memang masih muda, tapi itu tidak menghalangi kami menolong sesama”. Kira-kira seperti itulah
gambaran seorang Palang Merah Remaja (PMR). Menolong sesama dengan
senang dan ikhlas. Hal itulah yang membuat saya memilih PMR sebagai kegiatan
ekstrakurikuler saya.
PMR SMAN 5 Bekasi adalah tempat saya bernaung
saat ini. Wadah bagi orang-orang pecinta menolong sesama untuk berkumpul.
Mungkin memang kami
tidak sepopuler ekstrakurikuler Seni/Olahraga.
Tapi keinginan kuat untuk menolong sesama lah yang membut kami memilih
ekstrakurikuler ini.
Pagi
itu saat Kegiatan MOS berlangsung, dibagikanlah angket pemilihan
ekstrakurikuler. Yap! Tidak salah lagi saya memilih PMR. Karena saya ingin
memperdalam ilmu yang sudah saya dapat ketika saya masih menjadi PMR madya.
Tanpa ragu, saya pun langsung mencontreng kolom PMR. Tidak lama kemudian kami pun mengikuti acara
pelantikan PMR, dan setelah resmi dilantik, rasanya dalam hati “Yes, Udah resmi
jadi Wira!” Perasaan senang
sekaligus agak deg-degan karena akan menghadapi hal-hal baru yang belum pernah
saya temukan saat menjadi PMR madya.
Dan hal-hal yang baru itupun muncul. Mulai
dari kasus orang sakit yang belum pernah saya tangani sebelumnya, pelajaran
medis dasar yang belum pernah saya temui, dan program kerja yang belum saya
kenal saat saya menjadi seorang PMR madya.
Tidak lama setelah dilantik, benar perkiraan
saya sebelumnya. “Eh si Ando jatoh dari
motor, kakinya berdarah-darah”, teriak seorang teman pagi itu
memanggil saya. Saya pun langsung bergegas menuju UKS dan saya pun kaget
melihat kondisi teman saya yang sudah luka parah. Saya pun bergegas mencuci
tangan dan memakai alat pelindung diri untuk menolong teman saya. Setelah
dibersihkan dan lukanya dibalut, senanglah
perasaan saya. Senang karena walaupun saya belum menjadi dokter tapi saya bisa
mengobati luka ala ala gaya dokter.
Dan tidak lama kemudian saya menemui hal baru
lagi, DONOR DARAH! Saya belum pernah mengadakan ini sebelumnya di SMP, karena siswa SMP belum ada
yang 17 tahun. Saya pun
ditunjuk sebagai salah satu panitia Donor Darah. Dan Hari H pun tiba, saya
membantu merapihkan Aula yang dipakai sebagai ruangan donor. Saya pun melihat
alat-alat yang digunakan untuk donor yang sangat steril. Saya pun banyak berbincang dengan
petugas PMI menanyakan hal seputar donor darah. Mulai dari alasan banyak pasien
yang ditolak donor, hingga manfaat donor darah. Saya pun sangat takjub
mendengar manfaat donor darah.
Mungkin sering dengar slogan “Setetes Darah Anda Berarti untuk Sesama” Ternyata benar! Kita bisa menolong nyawa
orang lain dengan mendonorkan darah. Selain itu juga membuat
badan kita sehat. Wah berarti berguna untuk kita, dan berguna bagi penerima
donornya. Semacam simbisosis
mutualisme.
Dan tidak terasa berbagai kegiatan saya
jalani, berbagai hal saya temui. Dan waktu sayapun sebagai seorang PMR Wira sudah sampai disini.
Tidak terasa 3 tahun sudah saya jalani.
Tapi ini bukan akhir untuk mengabdi. Justru ini adalah bekal
untuk memulai hari.
Terima kasih PMR telah memberi saya ilmu yang
berguna. Terima Kasih PMR sudah memberi saya kesempatan untuk menjadi pribadi
yang lebih baik. Pengalaman ini akan saya ingat terus sampai tua nanti.
Maju Terus PMR, Kuatkan Mentalmu. Tolonglah
sesama.
No comments:
Post a Comment