Thursday, April 10, 2014

Nospi: Arti Sebuah Kebersamaan

Salam kemanusiaan. Awal mengenal PMI sejak aku duduk di bangku SMP. Saat itu aku melihat melalui siaran TV para relawan PMI yang begitu kompak dan antusias dalam membantu para korban bencana. Dalam pemikiran aku timbul sebuah arti “Kebersamaan” di mana menjadi seorang relawan ternyata banyak manfaat yang bisa kita dapat dari situ dan melahirkan hal-hal baru yang dapat kita kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat untuk saling membantu saudara-saudara kita yang yang membutuhkan.

Ketika lulus dari SMP tempat aku menuntut ilmu selama 3 tahun, aku melanjutkan studi  ke sekolah menengah atas. Di situ aku mengambil pengembangan diri PMR, di mana setiap siswa diwajibkan untuk memilih salah satu pengembangan diri yang akan diikuti selama satu semester. Saat itu pengetahuan aku tentang PMR boleh dikata masih kurang sehingga timbul motivasi dari dalam diri aku untuk lebih mengenal PMR. Sebab waktu SMP pengembangan diri yang sering saya ikuti hanyalah olahraga.

Diklat PMR angkatan V

Minggu pertamaku mengikuti kegiatan ini di sekolah, aku dan teman-teman yang lain diberi materi tentang pengertian manajemen PMR, tujuannya, dan sebagainya. Dengan tenang kami mendengarkan arahan dari pembina kami. Hari terus berlalu aku semakin senang. Mengapa? Karena di sini aku menemukan hal-hal baru yang menarik, salah satunya bisa menemukan teman-teman baru, kelompok, kebersamaan, yang meskipun belum terlalu lama aku kenal, tapi kami sudah begitu akrab berkat organisasi ini.

Di sini kami saling sharing informasi dan bertukar pikiran satu dengan yang lainnya dan di sini jugalah kami mendapat ilmu yang lebih dari pembina kami, seperti cara penanggulangan becana, donor darah, sejarah palang merah, kesehatan remaja sebaya, Pertolongan Pertama, perawatan keluarga dan masih banyak lagi yang tidak sempat saya sebut satu persatu.

Tahun yang lalu aku mengikuti diklat tingkat WIRA, di mana kami diberi latihan dan materi untuk menjadi seorang relawan yang tanggap, mandiri, dan sukarela tanpa membeda-bedakan. Dan saya berharap dengan adanya pelatihan ini aku lebih terinspirasi dan memberikan semangat dalam hidup aku  selaku relawan masa depan yang dapat memiliki jiwa kepalangmerahan, melebarkan sayap PMR keseluruh Indonesia melalui pengembangan karakter dalam penerapan Tri Bakti, serta lebih mempererat tali persaudaraan melalui kebersamaan. Seperti saat kami mengikuti diklat lanjutan yang diadakan agak jauh dari sekolah. Di sini kami melakukan kegiatan seperti memasak di dapur umum, membuat tandu, membalut, membawa pasien dengan rintangan yang menantang dan terjal baju di penuhi dengan lumpur tapi dengan kerjasama yang baik kami dapat menyelesaikan itu semua.

Bagi teman-teman PMR di seluruh pelosok nusantara, mari kita terus berkarya dan menuangkan hal-hal kreatif untuk tanah air kita yang tercinta ini dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusian untuk menjadi contoh dan memberi dukungan agar dapat meningkatkan keterampilan hidup sehat dan kepedulain terhadap sesama, jangan menyerah sebelum mencoba. Maju terus PMR.


No comments:

Post a Comment