Sekitar 7 tahun yang lalu, tepatnya saat aku kelas 4
SD, aku sedang membaca buku Bahasa Indonesia dan di dalam buku itu terdapat
cerita tentang aksi para relawan PMI saat terjadi bencana. Entah kenapa aku
sangat tertarik membacanya bahkan hingga berulang-ulang sambil menghayal seakan akan aku berada di dalamnya
bersama mereka yang siap siaga membantu sesama.
Saat aku memasuki SMP di SMPN 3 Babelan,
disana tiap siswa harus memiliki ekstarkulikuler. Saya bingung harus memilih apa. Semua
demonstrasi yang senior tampilkan menarik dan membuat aku terpukau.
Akhirnya
piihanku jatuh terhadap PMR dengan alasan aku ingin menjadi seorang yang bisa
menolong orang orang dan bisa berguna bagi sesama. Tahun berganti tahun aku
masih bertahan di organisasi kemanusiaan ini dengan segala kegiatan, pelajaran
hidup, dan arti kekeluargaan di dalamnya.
Aku kira PMR hanya membuat tandu dan balut
membalut tapi ternyata aku salah besar. Semakin tertarik dengan PMR aku semakin
ingin mengetahui segala sesuatu di dalamnya. Sejarah PMI salah satunya, aku diberikan
materi sejarah oleh senior dan pelatih, saat aku baca dan mengetahui figur
bapak Palang Merah Dunia yang sangat bijaksana dan rendah hati karena tak
pandang mana lawan mana kawan,
aku semakin takjub apalagi saat membaca kata “Siamo Tutti Fratelli” yang
berarti “Kita Semua Bersaudara” membuat aku semakin yakin bahwa Palang Merah
adalah organisasi mulia & netral.
Akhirnya aku menjadi senior yang memiliki 2
angkatan junior dibawahnya. Ya aku kelas 9 dan terplilih
menjadi ketua,
lalu aku dan organisasiku mengadakan kegiatan Periksa Golongan Darah, Bakti
Sosial ke Panti Asuhan & daerah Bencana, Latihan Gabungan PMR se-Kec, Penyuluhan
dan banyak lagi dengan komitmen kami semua berusaha menjadi yang terbaik.
Pengalaman saat lombalah yang selalu berkesan bagiku mungkin juga untuk teman-temanku. Melalui
lomba PMR ini aku tahu rasanya kalah dan menang. Aku pernah kalah saat
perlombaan dan aku kecewa terhadap diriku sendiri tapi temanku Desi bilang “
Mental Juara itu Siap Menang Siap Kalah”.
Di luar
semua materi yang aku dapatkan,
di PMR ternyata ada hal yang mahal yang dampak positifnya dapat aku rasakan
hingga saat ini yaitu pelajaran tentang hidup, waktu, kepercayaan diri,
solidaritas, komitmen, semangat, kepercayaan, kerjasama, dan kepedulian. Yang dapat membuat pemikiranku
terhadap hidup berkembang dan tak lagi seperti anak kecil, dari semua masalah,
suka duka dalam organisasi ini membuat aku mempunyai motto hidup “Jalani,
Hadapi, Syukuri”
Tak ingin menyianyiakan ilmu yang ada dan
karena sudah berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari PMI, aku
memutuskan untuk kembali menjadi anggota PMR di SMKN 1 Kota Bekasi dan bercita
cita menjadi anggota KSR, lalu menjadi anggota PMI.
Ini adalah salah satu cita-cita ku, aku ingin khayalanku saat kelas 4 SD bisa menjadi nyata. Aku ingin tahu bagaimana rasanya ya walaupun aku tak ingin Indonesia ini tertimpa bencana apapun. Aku bangga menjadi bagian dari PMI, aku bangga bisa disebut dengan Petugas Kesehatan oleh teman-temanku, aku bangga bisa menggunakan slayer berwarna biru yang kemudian menjadi kuning. Aku bangga dan aku tahu bahwa pilihan ku terhadap PMR adalah tepat!

Semangatt!!
ReplyDelete