Monday, April 21, 2014

Karolika: KPPBM Berlayar di Sungai Terusan

Sungai dapat dikatakan urat nadinya masyarakat kalimantan. Khususnya di tempat tinggalku di Kabupaten Kapuas, sungai masih setia menjadi sendi kehidupan masyarakatnya dimulai dari memasak, mandi, mencuci, kakus bahkan transportasi sungai masih menjadi alat alternatif untuk bepergian.

Kebiasaan hidup masyarakat yang tak lagi bersahabat dengan alam membuat sungai menjadi  tercemar. Hal ini dapat terlihat dari warna air sungai yang tidak lagi jernih dan Berdasarkan penelitian oleh laboratorium Kuala Kapauas sekarang E-coli yang ada di sungai kami telah mencapai angka 3.000. Penyumbang terbesar untuk E-Coli ini adalah tinja manusia yang dibuang secara lansung ke sungai, dengan begitu akan banyak penyakit-penyakit yang bermunculan olehnya diantaranya diare dan ini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat pesisir sungai.

Hal ini menjadi dasar adanya program Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) kerjasama PMI bersama Palang Merah Spanyol yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas di Desa Terusan Raya.

Peran aktif masyarakatnya dimulai dengan keterlibatan mereka sebagai Relawan Desa. Pada tahap awal Relawan Desa diberi pelatihan. Di pelatihan mereka akan diperkenalkan tentang apa itu PMI, Program KPPBM, mengapa mereka harus terlibat didalamnya, apa saja peran dan tanggung jawab Relalawan Desa, pengetahuan-pengetahuan yang menjadi prioritas penyakit di desa mereka, bagaimana pertolongan pertamanya & untuk apa mereka melakukan semua itu. Kemudian mereka diajak untuk merencanakan Aksi nyata di masyarakatnya dengan kegiatan-kegiatan seperti:

Relawan Desa juga adalah bagian dari masyarakat Desanya, sehingga pesan kesehatan yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk diterima. Melalui kunjungan Rumah Tangga yang dilakukan masing-masing Relawan Desa akan menyebarkannya keseluruh masyarakat desanya.

Promosi Kesehatan juga dilakukan pada pertemuan-pertemuan kelompok dimasyarakat misalnya yasinan, posyandu dan Fardu Kifayah juga dapat dilakukan diwarung kopi dan pos kamling.

Lembar balik yang dibagikan oleh PMI, poster-poster yang mereka gambar sendiri, lagu dan pantun adalah Media digunakan tertarik dengan promosi kesehatan yang dilakukan.

Simulasi pelatihan Pertolongan pertama kecelakaan di tempat kerja (sawah) & pertolongan pertama kecelakaan juga diberikan untuk menambah keterampilan masyarakat.

Aksi-BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman), salah satu aksi yang sering dilakukan misalnya gotong royong membersihkan jalan utama desa. Pada kegiatan ini Relawan Desa, masyarakat dan Relawan Cabanglah yang menjadi peserta kegiatannya. Dan melalui ini pulalah silaturahmi dan keakrapan antara PMI dan masyarakat dapat terjalin .

KPPBM dalam programnya bekerjasama dengan instansi diwilayah desa, diantara pengumpulan data, keterlibatan aktif perangkat desa dan Kades. Kolaborasi pemberian materi pesan kesehatan antara fasilitator PMI, puskesmas dan bidan desa untuk Relawan Desa dll.

KPPBM bukan “pengganti pemerintah” tapi sebagai “pendamping pemerintah”. Bersyukur sekali jika ini dapat bermanfaat untuk sesama dan dapat diteruskan oleh masyarakat desa, pihak puskesmas dan pemerintah desa secara mandiri. Seseorang pernah mengatakan ini kepada saya:

Pergi dan temuilah masyarakatmu
Hiduplah bersama mereka
Cintailah mereka
Hiduplah bersama mereka
Bekerjalah bersama mereka
Rencanakan dan bangunlah apa yang mereka tau
Pada akhirnya, pada saat pekerjaan telah usai
Mereka akan berseru
KAMI TELAH MELAKUKANYA SENDIRI

Demikian cerita saya bersama KPPBM di Sungai Terusan Raya. Semoga cerita ini dapat bermanfaat untuk kita semua.


No comments:

Post a Comment