Sungai dapat dikatakan urat nadinya masyarakat
kalimantan. Khususnya di tempat tinggalku di Kabupaten Kapuas, sungai masih setia menjadi sendi kehidupan
masyarakatnya dimulai dari memasak,
mandi, mencuci, kakus bahkan transportasi sungai masih menjadi alat alternatif
untuk bepergian.
Kebiasaan hidup masyarakat yang tak lagi
bersahabat dengan alam membuat sungai menjadi tercemar. Hal ini dapat terlihat
dari warna air sungai yang tidak lagi jernih dan Berdasarkan
penelitian oleh laboratorium Kuala
Kapauas sekarang E-coli yang ada di sungai kami telah mencapai angka 3.000. Penyumbang terbesar untuk E-Coli ini
adalah tinja manusia yang dibuang secara lansung ke sungai, dengan begitu akan banyak penyakit-penyakit yang bermunculan olehnya diantaranya diare dan
ini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat pesisir sungai.
Hal ini menjadi dasar adanya program Kesehatan
dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) kerjasama PMI bersama
Palang Merah Spanyol yang
dilaksanakan di Kabupaten Kapuas di Desa Terusan Raya.
Peran aktif
masyarakatnya dimulai dengan
keterlibatan mereka sebagai Relawan Desa. Pada tahap awal Relawan Desa diberi
pelatihan. Di pelatihan mereka akan
diperkenalkan tentang apa itu
PMI, Program KPPBM, mengapa mereka harus terlibat didalamnya, apa saja peran
dan tanggung jawab Relalawan Desa, pengetahuan-pengetahuan yang
menjadi prioritas penyakit di desa mereka, bagaimana pertolongan pertamanya
& untuk apa mereka melakukan semua itu. Kemudian mereka diajak untuk merencanakan Aksi nyata di masyarakatnya
dengan kegiatan-kegiatan seperti:
Relawan Desa juga
adalah bagian dari masyarakat Desanya, sehingga pesan kesehatan yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk
diterima. Melalui kunjungan
Rumah Tangga yang dilakukan masing-masing Relawan Desa akan menyebarkannya keseluruh masyarakat desanya.
Promosi Kesehatan
juga dilakukan pada pertemuan-pertemuan kelompok dimasyarakat misalnya yasinan,
posyandu dan Fardu Kifayah juga dapat dilakukan diwarung kopi dan pos kamling.
Lembar balik yang dibagikan oleh PMI, poster-poster yang mereka gambar
sendiri, lagu dan pantun adalah
Media digunakan tertarik dengan promosi kesehatan yang dilakukan.
Simulasi pelatihan Pertolongan pertama kecelakaan
di tempat kerja (sawah) & pertolongan pertama kecelakaan juga diberikan
untuk menambah keterampilan masyarakat.
Aksi-BISA
(Bersih, Indah, Sehat dan Aman), salah satu aksi yang sering dilakukan misalnya gotong royong membersihkan
jalan utama desa. Pada kegiatan ini Relawan Desa, masyarakat dan Relawan Cabanglah
yang menjadi peserta kegiatannya. Dan melalui ini pulalah silaturahmi dan
keakrapan antara PMI dan masyarakat dapat terjalin .
KPPBM dalam
programnya bekerjasama dengan
instansi diwilayah desa, diantara pengumpulan
data, keterlibatan aktif perangkat desa dan Kades. Kolaborasi pemberian
materi pesan kesehatan antara fasilitator PMI, puskesmas dan bidan desa untuk
Relawan Desa dll.
KPPBM bukan
“pengganti pemerintah” tapi sebagai “pendamping pemerintah”. Bersyukur sekali
jika ini dapat bermanfaat untuk sesama dan dapat diteruskan oleh masyarakat desa, pihak
puskesmas dan pemerintah desa secara mandiri. Seseorang pernah mengatakan ini
kepada saya:
Pergi
dan temuilah masyarakatmu
Hiduplah
bersama mereka
Cintailah
mereka
Hiduplah
bersama mereka
Bekerjalah
bersama mereka
Rencanakan
dan bangunlah apa yang mereka tau
Pada
akhirnya, pada saat pekerjaan telah usai
Mereka
akan berseru
KAMI
TELAH MELAKUKANYA SENDIRI
Demikian cerita saya bersama KPPBM
di Sungai Terusan Raya. Semoga cerita ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
No comments:
Post a Comment