Saat saya kelas delapan saya mengikuti ekskul
PMR karena saya lihat PMR itu mengasyikan dan menyenangkan serta bisa membantu
orang yang sedang sakit. Saat saya ikut PMR saya diajari oleh pelatih saya bagaimana
cara menolong orang sakit dan diajari cara membuat tandu.
Saat pertama kali diajari cara bermain tandu,
saya lihat itu terlalu sulit bagi saya, namun sedikit demi
sedikit saya akhirnya bisa membuat tandu. Saya senang sekali bisa membuat tandu dan
saya tetap berlatih hingga lancar.
Pada saat saya dan teman-teman lagi berlatih,
Pembina mengatakan bahwa kita akan berlomba dan saya pun ikut serta dalam kegiatan
lomba itu. Saat di hari perlombaan saya lihat pesertanya banyak dan terlihat sangat
pandai membuat tandu. Namun saya tetap semangat, saya pasti bisa.
Satu per satu disebut namanya dan inilah
giliran saya yang berlomba. Dalam hati saya baca Bismillah agar bisa tetap tenang dan saya
pun membuatnya lebih tenang, tapi tetap harus cepat.
Setelah saya selesai, juri pun menilai tandu yang saya buat bersama teman saya dan
saya pun hanya bisa menunggu hingga dimulainya pengumuman pemenang dan dalam hati
pun saya bertanya-tanya, apakah saya juara ?
Akhirnya tibalah saat yang menegangkan yaitu
pengumuman pemenang perlombaan. Saat juri mengumumkan pemenang tandu putra
saya deg-degan dan
akhirnya saya tidak menyangka baru pertama kali berlomba, saya mendapatkan juara
3. Saya pun
tetap senang walaupun saya tidak juara satu. Itulah pengalaman pmr yang tidak akan
saya lupakan.
No comments:
Post a Comment