Perkenalkan, nama saya Latifah
relawan dari PMI Kabupaten
Kapuas Kalimantan Tengah. Sebelumnya, saya tidak pernah terfikir untuk menulis
cerita ini. Namun, ketika PMI membuat halaman tentang “My Red Cross Story” dengan sedikit rasa penasaran dan iseng, hal
ini membawa saya pada rasa ketertarikan yang besar untuk mengikuti lomba ini.
Kisah ini saya alami tidak sendiri, saya
menjalaninya bersama ke-empat sahabat (Novi, Ayu, Gunawan dan Siska)
sedikit narsis, biasanya kami disebut orang markas PMI Kab. Kapuas dengan
sebutan “Kepompong”.
Pengalaman ini, kami lalui pada 2013
lalu. Kita berlima berinisiatif untuk
merayakan HUT PMI ke 68 tahun tersebut dengan membuat sebuah
acara berkemah dengan anak-anak PMR Madya dan Wira Kab. Kapuas untuk berlatih
bersama-sama sekaligus untuk menyambung tali silaturahim kepada anak-anak PMR dan kepada pembina-pembina PMR disekolah
masing-masing. Awalnya kita berlima hanya iseng, tetapi karena saat itu di kota
kami tidak ada perayaan HUT PMI dan pada saat itu kebetulan PMI Kab. Kapuas
sedang mempunyai program CBHFA-OD dengan Spanyol.Maka dengan tekat yang kuat, kita
berlima bersama-sama menyampaikan keinginan kita kepada staf dan pengurus PMI
Kapuas terkait dengan rencana yang kami buat. Alhamdulillah saat itu niat kami
disambut baik dan dari situlah perjuangan kami dimulai.
Untuk membuat acara ini, kami semua
dibantu relawan lain bekerja keras agar perayaan ini dapat terlaksana dengan
baik. Dimulai dengan pembagian tugas panitia inti dan
koordinator di
setiap bidang dan yang tidak ketinggalan adalah soal
pendanaan.
Sebelum diceritakan lebih lanjut. Untuk
pendanaan kita semua sama sekali sangat buntu tentang hal ini. Karena lomba ini
adalah lomba yang pertama kali kita tangani sendiri sebagai anggota KSR baru
tanpa banyak dibantu oleh staf dan pengurus karena masih menjalankan program
yang berjalan, ditambah lagi hasil yang kami dapat dari instansi-instansi
terkait hanya mendapat sedikit bantuan yang hasilnya tidak sampai setengah dari
budget yang kami anggarkan melalui proposal yang dibagikan. Dan hal tersebut
berhasil membuat kami kebingungan
Tidak sampai disitu selain staf,
pengurus, dan semua yang mendukung acara ini, kami sangat berbahagia karena
bapak Wakil Bupati Kapuas ketika diundang untuk membuka acara tersebut juga
sangat mendukung dengan acara ini dan alhamdulillah saat itu beliau juga sangat
membantu pendanaan yang selalu kami khawatirkan.
Selain dari instansi terkait dan
dukungan bapak Wakil Bupati Kapuas, kami sangat faham sekali bahwa dalam
membuat suatu perayaan selama dua hari tiga malam tersebut dengan jumlah
peserta ± mencapai 300 orang, sangat memerlukan dana yang banyak. Terlebih lagi perayaan HUT PMI
tahun 2013 lalu kita buat dengan mengusung konsep perkemahan. Maka dari itu,
semua relawan yang terlibat didalamnya mengumpulkan dana dari rapat koordinasi bulanan relawan dan
Alhamdulillah semuanya tercukupi.
Dan dengan bermodalkan “nekat dan tekat” akhirnya acara yang kami
namakan dengan “KEMAH PRESTASI PMR” ini dapat terlaksana meskipun banyak hal yang terjadi. Dan kami semua sudah siap
akan semua itu, karena kami semua tahu bahwa didalam hidup itu
tidak hanya ada kata baik dan mulus, tetapi juga diwarnai dengan
masalah-masalah yang kami anggap sebagai bumbu dari perjuangan kami. Dan kami
anggap semuanya sebagai pengalaman baik untuk menuju yang lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment