Friday, April 11, 2014

Nur Latifah: Modal Nekat dan Tekad

Perkenalkan, nama saya Latifah relawan dari PMI Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Sebelumnya, saya tidak pernah terfikir untuk menulis cerita ini. Namun, ketika PMI membuat halaman tentang “My Red Cross Story”  dengan sedikit rasa penasaran dan iseng, hal ini membawa saya pada rasa ketertarikan yang besar untuk mengikuti lomba ini.

Kisah ini saya alami tidak sendiri, saya menjalaninya bersama ke-empat sahabat (Novi, Ayu, Gunawan dan Siska) sedikit narsis, biasanya kami disebut orang markas PMI Kab. Kapuas dengan sebutan Kepompong”.

Pengalaman ini, kami lalui pada 2013 lalu. Kita berlima berinisiatif  untuk merayakan HUT PMI ke 68 tahun tersebut dengan membuat sebuah acara berkemah dengan anak-anak PMR Madya dan Wira Kab. Kapuas untuk berlatih bersama-sama sekaligus untuk menyambung tali silaturahim kepada anak-anak  PMR dan kepada pembina-pembina PMR disekolah masing-masing. Awalnya kita berlima hanya iseng, tetapi karena saat itu di kota kami tidak ada perayaan HUT PMI dan pada saat itu kebetulan PMI Kab. Kapuas sedang mempunyai program CBHFA-OD dengan Spanyol.Maka dengan tekat yang kuat, kita berlima bersama-sama menyampaikan keinginan kita kepada staf dan pengurus PMI Kapuas terkait dengan rencana yang kami buat. Alhamdulillah saat itu niat kami disambut baik dan dari situlah perjuangan kami dimulai.

Untuk membuat acara ini, kami semua dibantu relawan lain bekerja keras agar perayaan ini dapat terlaksana dengan baik. Dimulai dengan pembagian tugas panitia inti dan koordinator di setiap bidang dan yang tidak ketinggalan adalah soal pendanaan.

Sebelum diceritakan lebih lanjut. Untuk pendanaan kita semua sama sekali sangat buntu tentang hal ini. Karena lomba ini adalah lomba yang pertama kali kita tangani sendiri sebagai anggota KSR baru tanpa banyak dibantu oleh staf dan pengurus karena masih menjalankan program yang berjalan, ditambah lagi hasil yang kami dapat dari instansi-instansi terkait hanya mendapat sedikit bantuan yang hasilnya tidak sampai setengah dari budget yang kami anggarkan melalui proposal yang dibagikan. Dan hal tersebut berhasil membuat kami kebingungan

Tidak sampai disitu selain staf, pengurus, dan semua yang mendukung acara ini, kami sangat berbahagia karena bapak Wakil Bupati Kapuas ketika diundang untuk membuka acara tersebut juga sangat mendukung dengan acara ini dan alhamdulillah saat itu beliau juga sangat membantu pendanaan yang selalu kami khawatirkan.

Selain dari instansi terkait dan dukungan bapak Wakil Bupati Kapuas, kami sangat faham sekali bahwa dalam membuat suatu perayaan selama dua hari tiga malam tersebut dengan jumlah peserta ± mencapai 300 orang, sangat memerlukan dana  yang banyak. Terlebih lagi perayaan HUT PMI tahun 2013 lalu kita buat dengan mengusung konsep perkemahan. Maka dari itu, semua relawan yang terlibat didalamnya mengumpulkan dana dari  rapat koordinasi bulanan relawan dan Alhamdulillah semuanya tercukupi.

Dan dengan bermodalkan nekat dan tekat akhirnya acara yang kami namakan dengan “KEMAH PRESTASI PMR” ini dapat terlaksana meskipun banyak  hal yang terjadi. Dan kami semua sudah siap akan semua itu, karena kami semua tahu bahwa didalam hidup itu tidak hanya ada kata baik dan mulus, tetapi juga diwarnai dengan masalah-masalah yang kami anggap sebagai bumbu dari perjuangan kami. Dan kami anggap semuanya sebagai pengalaman baik untuk menuju yang lebih baik lagi.




No comments:

Post a Comment