Donor darah, mungkin mendengar kata donor darah banyak orang yang langsung takut karena dipikiran mereka langsung terlintas jarum yang besar, darah merah segar dan tentunya sensasi sakitnya ditusuk jarum. Mungkin inilah sebabnya kebanyakan dari temanku tidak mau ikut donor darah ketika aku mengajak mereka. Padahal setiap ada acara donor darah di kampus pasti acara donor darah ini menawakan banyak manfaat dari donor darah itu sendiri seperti kita dapat mengetahui golongan darah, bisa juga mengecek kesehatan, dan tentunya darah baru.
Pada hari itu tanggal 6 Maret 2014 ada acara donor darah dengan tema “ 2000 Kantung Darah” dari PMI Bandung daerah terusan Kopo. Dalam pikiranku banyak sekali kantung darah yang dibutuhkan. Dan lagi - lagi aku mencoba mengajak temanku untuk bias ikut doroh darah bersamaku. Ternyata kali ini usahaku membuahkan hasil meskipun hanya 1 orang temanku yang mau aku ajak donor darah.
Kami pun berangkat menuju tempat donor di GOR Jati UNPAD. Wow, banyak juga pikirku yang berniat donor darah. Aku pun merasa sangat senang begitu disuguhi pemandangan banyak orang yang berdonor darah. Aku pun mulai antri mengisi formulir dan antri untuk cek Hemoglobin. Aku dan temanku pun lolos uji kesehatan dan mulai antri untuk donor darah.
Petugas PMI Bandung ini begitu ramah,meskipun yang mengambil darahku seorang cowok. Petugas ini pun mulai menciptakan suasana agar tidak tegang saat aku di ambil darah. Petugas ini pun menyuruhku untuk mengepalkan tangan dan tarik nafas dalam-dalam dan kemudian menyuruhku untuk melepaskan gengaman tanganku. Aku terheran heran dia begitu terampil saat mengambil darahku sampai-sampai aku tidak merasa kesakitan saat jarum menusuk kulitku.Temanku juga merasakan hal yang sama denganku kalau petugas pengambil darah ini begitu terampil.
Saat proses pengambilan darah pun petugas ini sesekali mengajak ngobrol untuk menghilangkan rasa cemas dan bosan. Akhirnya selesai. Dia pun bertanya apakah aku merasa pusing atau tidak. Lalu aku pun bangun dan menuju tempat pengisian kartu donor. Petugas yang bagian mengisi kartu dan member bingkisan ini pun begitu ramah sekali. Setelah itu pun kami pun pulang ke kosan masing-masing. Teman 1 kos yang tidak ikut donor dia bertanya kenapa tangan kiriku di plester. Aku pun bilang kalau aku baru saja donor darah. Temanku pun bertanya kenapa kamu mau saja darahnya di ambil demi bingkisan itu?
Aku pun terdiam, pikirku kenapa teman ku ini beranggapan aku donor hanya demi bingkisan ini. Aku pun menjawab aku donor bukan untuk demi bingkisan ini, aku donor karena aku ingin belajar berbagi kepada sesama meskipun itu bagi orang lain hanyalah hal biasa. Aku juga ingin bias belajar member dan jangan terus meminta meskipun itu hanyalah darah. Aku juga ingin bisa berbagi selama aku dapat membagikannya dengan orang lain. Jadi kawan belajarlah untuk mulai berbagi mulai dari hal seperti donor darah. Semangat berbagi semangat donor darah dan jangan takut mencoba berbagi.
No comments:
Post a Comment