“PMI menghantarkan jasa..”. Sepenggal lirik
Mars PMI karya Mochtar H. S. itu memiliki makna
tersendiri bagi perubahan hidup saya. Dan lebih daripada itu saya bangga
menjadi bagian dari Keluarga besar Palang Merah Indonesia. Kenapa?
Bisa
dibilang saya adalah anggota nyasar di KSR PMI Unit IKOPIN. Faktanya,
perjalanan saya menjadi anggota KSR bukan karena basic anggota PMR ataupun
karena ingin menjadi relawan. Bahkan saya tidak tahu KSR itu organisasi apa. Berawal
dari ajakan seorang teman saya mendaftar menjadi anggota KSR IKOPIN karena
selalu ada sesi “makan bersama” di akhir pertemuan, ini tidak ada di UKM lain.
Bagi anak kos ini adalah organisasi potensial karena setidaknya bisa meminimalisir
jumlah pengeluaran. Tahapan demi tahapan saya ikuti dari mulai pendaftaran
Diklatsar “A”, interview, dan test fisik
saya ikuti hanya untuk mendapatkan makan gratis di KSR.
Pemikiran
itu berubah setelah saya mengikuti DIKLATSAR
“A” KSR PMI Unit IKOPIN. Camping, nyanyi, main gitar, adalah sepenggal
imajinasi saya sebelum mengikuti DIKLAT. Namun ternyata hal itu berbanding 180
derajat dengan fakta yang sebenarnya. DIKLAT adalah pembantaian. Saya dan 9
siswa lainnya digembleng secara mental dan fisik. Push up, sit up, jalan bebek,
merayap, direndam, adalah hidangan pembuka dan penutup setiap sesi kegiatan
dengan menu utama bentakan, materi, lalu bentakan lagi. PP, PK, evakuasi,
sampai raplingpun harus saya lalui. Hingga akhirnya penderitaan itu berubah
menjadi sebuah keajaiban yang merubah pola pikir kami Saat kami lantangkan
sebuah nama angkatan, “Surya Tri Sapta”. Ini bukan pembantaian, tapi ini adalah
momment untuk menempa diri.
Aneh
tapi nyata, seorang mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang) berubah menjadi seorang
aktifis setelah masuk KSR. Berbagai kegiatan saya ikuti seperti mabim, donor
darah, tim kesehatan, tim siaga bencana, pembina PMR, penggalangan dana bencana
dan bulan dana PMI, penyuluhan masyarakat, hingga menjadi Komandan KSR IKOPIN
tak lepas dari ilmu yang saya dapat dari KSR. Seorang individualis berubah
menjadi orang yang peduli terhadap sesama.
Satu
hal yang membuat saya bangga dan bersyukur menjadi bagian dari keluarga besar KSR
PMI Unit IKOPIN adalah sifat kekeluargaan dan kebersamaan yang begitu erat yang
tidak saya temukan di organisasi lain yang pernah saya ikuti. Bagaimana tidak, dari awal DIKLAT kita
didoktrin untuk saling membantu, peduli, saling memahami, dan saling berbagi. Sungguh
loyalitas yang tak lekang oleh waktu.
Saya
mendapatkan pelajaran berharga di KSR PMI Unit IKOPIN tentang bagaimana seharusnya
kita menjalani hidup. Kita dididik untuk selalu berpikir positif dan
berperilaku positif, menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, menjalin
persaudaraan, kekeluargaan, saling membantu, saling menghormati tanpa memandang
suku, bangsa, budaya, agama, dan yang paling penting bagaimana mengaplikasikan
semuanya bukan hanya di bangku kuliah tapi juga saat kita lulus, kembali ke
kampung halaman, di tempat kerja, keluarga, dan masyarakat.
Semoga
sepenggal cerita ini bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat tentang Organisasi
Palang Merah Indonesia. KSR PMI adalah rumah kedua saya, keluarga saya, tempat
berbagi suka dan duka, dan tempat menempa diri. Saya Zaenul Abidin. Janji, Semangat, dan Loyalitasku untuk KSR
Tercinta.
No comments:
Post a Comment