Thursday, May 1, 2014

Ari: Kenanganku

Perlahan kubuka album photoku, kupandangi satu persatu photo yang tersusun rapih disana dan seolah bercerita dan membawa pikiranku melayang kembali pada saat aku masih duduk di bangku sekolah dan menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR). 

Awal mulanya aku tertarik dengan Palang Merah adalah ketika aku masih duduk di bangku SD, ayahku membelikanku buku mengenai tokoh-tokoh dunia dan salah satunya adalah Jean Henry Dunant yang merupakan Bapak Palang Merah. 

Aku begitu terkesan dengan Palang Merah yang banyak menolong orang tanpa membedakan suku, ras dan agama. Dalam banakku saat itu Palang Merah itu seperti malaikat penolong. Ketika aku masuk SMP aku mengenal PMR dan mulai saat itu aku aktif dalam kegiatan Kepalang Merahan. Di PMR banyak sekali hal yang dapat aku pelajari, mulai dari pengetahuan tentang Kepalang Merahan, P3K, Perawatan Keluarga, mengenai kesehatan seperti bahaya dan pencegahan HIV dan banyak lagi, selain itu kemampuan berorganisasi, bersosialisasi dan kepedulian terhadap sesama yang terus diasah sehingga menjadi pengalaman berharga bagiku. 

Sebagian dari kegiatan saat aku menjadi anggota PMR aku abadikan dan terangkum dalam album photo ini. Betapa galak dan disiplinya pelatih dan seniorku pada saat Diklat tapi itulah yang membuatku menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin. Betapa lelahnya saat membantu korban bencana tapi disanalah aku aku merasa diriku berarti karena bisa membantu sesama. Betapa seru dan bersemangatnya ketika aku dan teman-teman mengikuti berbagai macam perlombaan sehingga terjalin rasa kebersamaan. 

Ada satu kegiatan yang meninggalkan kesan mendalam bagiku, yaitu saat aku terpilih menjadi anggota kontingen yang mewakili Provinsi Jawa Barat dalam lomba Pemilihan PMR Teladan Tingkat Nasional yang diadakan oleh PMI dalam rangka memperingati HUT PMI yang ke50. Acaranya dilaksanakan di dua tempat yaitu Bumi Perkemahan Cibubur dan Lenteng Agung selama kurang lebih sepekan. 

Sudah hampir 19 tahun berlalu,tapi rasanya baru kemarin aku bertemu dengan teman-teman PMR dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Walaupun kami disana untuk berlomba tapi hawa persaingan tidak terasa,justru kami bisa menjalin persahabatan. Dipenghujung kebersamaan, sebagai kenang-kenangan satu sama lain kami bertukar cindera mata. Sedih rasanya ketika kami harus berpisah. 

 Persahabatan kami tidak berakhir disana, hingga saat ini aku masih menjalin persahabatan dengan beberapa teman dari berbagai provinsi. Walaupun begitu saat kupandangi photo mereka ada rasa rindu menyelinap dihatiku, akan kebersamaan kami dan sebuah tanya menggantung “kapan kami dapat berkumpul lagi?”. Rasa haru menyelimutiku,kuhela nafas panjang kuteruskan membuka lembar demi lembar album, aku bangga pernah menjadi bagian dari PMI, di dalam hatiku hingga saat ini aku masih merasa menjadi bagian dari PMI 

Sesekali aku masih melibatkan diri dalam kegiatan PMI, walaupun hanya untuk donor darah dan mengumpulkan bantuan di kantor untuk korban bencana. Tak terasa lembaran terakhir habis sudah, namun kisahku bersama PMI belum berakhir, aku berharap kelak photo-photo ini akan bercerita pada anak cucuku tentang kenanganku saat aku di menjadi anggota Palang Merah dan semoga dapat menginspirasi mereka menjadi anggota Palang Merah seperti Buku Biografi Jean Henry Dunant menginspirasiku dulu.

No comments:

Post a Comment