Thursday, May 1, 2014

Chania: Aku dan Palang Merah Remaja

Memasuki sebuah organisasi yang disebut dengan Palang Merah Remaja, merupakan impianku sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku merasa begitu tertarik dengan organisasi yang berada di jalur sosial ini. Memang, dalam organisasi ini tidak didapatkan upah yang setimpal atau bahkan tidak mendapatkan upah sama sekali. 

Tapi, satu pelajaran penting yang dapat kita tarik dari organisasi ini adalah menolong orang lain tanpa pamrih. Artinya, kita diminta untuk memberikan sesuatu kepada orang lain dengan hati yang tulus dan ikhlas. Saat aku masih aktif dalam organisasi ini, aku paling menyukai bagian PP atau Pertolongan Pertama dan materi tentang Donor Darah. Walaupun sepertinya terlibat dengan hal-hal yang mengerikan, aku nampak menikmati bagian ini daripada bagian lain seperti Perawatan Keluarga, Siaga Bencana, Sejarah Kepalangmerahan atau Pendidikan Remaja Sebaya. 

Mengapa aku tertarik pada bagian PP dan Donor Darah? Bagian ini adalah bagian yang menurutku paling menyelamatkan nyawa seseorang. Apabila kita sebagai relawan melakukan sedikit saja kesalahan dalam hal ini, maka hal-hal fatal bisa menyertai kita. Sebagai contoh apabila dalam pertolongan pertama kita salah memberikan penanganan, maka luka yang kita obati tidak mungkin sembuh. Atau bisa jadi luka tersebut justru semakin parah. Aku pernah mengikuti beberapa perlombaan tingkat kota dan aku selalu masuk dalam kategori PP. 

Namun, ketika aku dan timku berusaha menangani korban, kami selalu memiliki kendala. Misalnya, ada perlengkapan yang tertinggal, waktu yang diberikan tidak cukup atau bahkan ada anggota kami yang lupa apa tugasnya. Walaupun kami nampak sering dipermalukan, kami sama sekali tidak menyerah. Walaupun kami tidak mendapatkan posisi, kami sama sekali tidak menyerah. Sampai pada akirnya, saat DIKLAT PMR di SMPku aku menjadi ketua sekaligus penanggung jawab saat itu. Pada saat DIKLAT, hari pertama digunakan sebagai hari untuk membahas teori-teori dasar pertolongan pertama, perawatan keluarga, sejarah kepalangmerahan, donor darah, siaga bencana dan pendidikan remaja sebaya. Aku mendapat sebuah kehormatan saat itu. Aku diminta untuk membantu para kakak pelatihku untuk menyampaikan teori PP. Aku dapat melakukannya dengan baik. 

Dan sejak saat itu, pembinaku sepertinya melihat bahwa aku bisa percaya diri apabila diminta untuk berbicara di depan banyak orang. Tidak lama kemudian, aku diminta untuk mengikuti lomba Pendidikan Remaja Sebaya yang berupa presentasi. Sekolahku mengirimkan satu tim untuk presentasi tersebut. Aku dan temanku yang bernama Fatimah dengan sedikit tidak percaya diri dikirim untuk lomba tersebut. Tidak kusangka, aku dan Fatimah berhasil meraih juara satu di tingkat kota. 

Selain itu, aku pernah mengikuti lomba cerdas tangkas dan berhasil mendapatkan juara satu di tingkat kota. Semua ini bukanlah untuk menyombongkan diri sendiri. Aku hanya ingin berbagi cerita pada yang lain. Bahwa PMR, bukan hanya organisasi yang berhubungan dengan sosial dan kesehatan saja, namun dengan PMR kita juga bisa mengukir prestasi yang tentunya bisa membantu kita dalam berbagai hal. Ikut terlibat dalam organisasi ini adalah hal mulia dan tidak semua orang mampu bertahan dengan kondisi yang mereka temui. Palang Merah adalah satu organisasi yang melibatkan ketulusan, ketegaran dan kemanusiaan hanya dalam satu organisasi.

No comments:

Post a Comment