Thursday, May 1, 2014

Luckyana: PMR, Bukti Nyata Remaja Berkarakter

Berbagi dengan tulus dan menolong dengan ikhlas adalah perbuatan yang sangat mulia dan pasti ingin dilakukan oleh semua orang di muka bumi ini. Dan itu adalah salah satu mimpi terbesarku. Berangkat dari impian itu tergerak hatiku untuk menjadi seorang anggota relawan PMR. 

Semuanya bermula ketika aku terpilih sebagai salah seorang perwakilan sekolah untuk mewakili kotaku dalam ajang JUMBARA provinsi di tingkat Aceh yang dilaksanakan di kota Langsa pada Tahun 2009. Dalam ajang tersebut aku mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru tentang kepalangmerahan, seperti leadership training, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana, pelatihan pertolongan pertama, pelayanan kesehatan masyarakat, donor darah, sampai kegiatan-kegiatan bakti sosial lainnya yang melibatkan aku langsung turun ke lapangan. Dan yang paling penting adalah aku menjumpai banyak teman baru yang memiliki impian yang sama dengan diriku. Sungguh itu semua merupakan pengalaman yang tak akan kulupakan seumur hidupku. 

Ternyata semua pelajaran berharga itu tidak sia-sia. Untuk pertama kalinya sebagai seorang relawan PMR aku dan relawan lainnya mewujudkan sikap nyata kepedulian kami terhadap masyarakat, yaitu ketika gempa tektonik yang dahsyat menimpa daerah Jawa Barat khususnya Tasikmalaya, Indramayu dan daerah sekitarnya pada tanggal 2 september 2009 dan gempa Sumatera Barat yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang mengguncang hampir seluruh pelosok Sumatera barat seperti Padang, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, kota Solok, kabupaten Agam dan Pasaman Barat. Aku dan relawan lainnya bersama-sama turun ke jalan untuk meminta bantuan kepada masyarakat Sabang setempat untuk menyalurkan bantuan seikhlasnya. Selalu tidak ada kata sia-sia. 

Alhamdulillah dana dan bantuan yang kami terima lebih dari ekpekstasi kami. Ternyata respon dan jiwa sosial masyarakat cukup tinggi untuk saling menolong sesama umat manusia meskipun dengan cakupan wilayah dan budaya yang berbeda. Tidak hanya anggota PMR yang bekerja, namun anggota dari KSR dan TSR juga ikut membantu. Tidak sampai disitu kami juga sering mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah, pelestarian mangrove, mengadakan simulasi bencana bersama masyarakat, penanaman bibit-bibit pohon dan pembersihan bibir-bibir pantai dari sampah dan berbagai kegiatan positif lainnya. Hasilnya juga memuaskan, diantaranya adalah personel PMR mulai bertambah baik dari Wira maupun dari Madya. 

Perlahan mimpiku terwujud bersama PMI. Aku bangga menjadi relawan PMR. Selain banyak ilmu bermanfaat yang kudapatkan, aku juga mendapatkan banyak dampak positif terutama untuk pembinaan karakter generasi muda yang berjiwa sosial tinggi. Meskipun kini aku tidak lagi bisa bersama-sama dengan teman-teman PMR yang ada di PMI cabang Sabang, tapi aku akan berjanji untuk untuk terus berbakti dan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial demi kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak manusia. Aku akan mengimplementasikan segala hal yang telah kupelajari dari PMI dikehidupan nyata dengan menolong banyak orang dan membuat mereka selalu bisa tersenyum dan bahagia.

No comments:

Post a Comment