Thursday, May 1, 2014

Cynthia: Donor Darah Pertamaku

Hari minggu adalah hari yang menggembirakan bagiku karena hari minggulah yang paling banyak memberikan waktu bagiku tuk bersantai dari aktifitas belajar. Ditambah lagi hari minggu itu 19 November 2012 ada acara spesial di SMA ku, di sekolahku sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-58 dan pada hari itu semua warga SMA ku wajib datang dan mengikuti acara yang diadakan dengan bersepeda santai, terlebih lagi kami juga menghias sepeda kami masing-masing dengan berbagai aksesoris pendukung pesta seperti, balon, stiker, bendera, kertas warna dan lain-lain. 

Acara bersepeda santai waktu itu sangat menyenangkan walaupun rutenya cukup jauh. “Wah barisan kita kayaknya paling belakang deh”, kata temanku sambil mengayuh sepeda di depanku. Matahari sudah mulai meninggi “Iya ni, Ayo kita cepat kembali ke sekolah aku udah capek”, ucapku. 

Sesampainya kami di gerbang sekolah, kami semua menyerahkan kupon sepeda santai untuk mendapatkan nomor undian. Untuk mengisi waktu luang sehabis bersepeda santai semua peserta yang ikut bersepeda santai sudah disiapkan snack dan minuman oleh panitia sekolah. “Ayo tiap kelas mengambil masing-masing satu kardus Roti dan satu kardus snack di ruang guru” kata Wali kelasku dengan menunjuk ketua kelas dan wakilnya untuk mengambil snack dan minuman itu. 

Sehabis kami makan snack, kami semua di hibur dengan perlombaan tumpeng. Tumpeng-tumpeng ini dibuat oleh tiap-tiap kelas jadi tiap kelas menyediakan satu tumpeng yang akan diperlombakan. “Gila banyak sekali tumpeng-tumpeng itu, kelihatannya lezat”, ucap temanku sewaktu melihat tumpeng-tumpeng itu disiapkan. Terdengar banyak riukan siswa-siswa yang saling menjagokan tumpeng masing-masing. Asik tidak lama setelah penjurian kami semua boleh mengambil tumpeng masing-masing untuk dimakan bersama-sama. 

Mulai memasuki siang hari acara selanjutnya ialah lomba menyanyi. “Astaga ternyata yang mendaftar lomba menyanyi banyak sekali”, sambil melihat pertunjukan suara teman-temanku yang ada di atas panggung tiba-tiba terdengar pengumuman dari kantor guru “ Barang siapa yang ingin mendonorkan darahnya,PMI berada di ruang kelas XII IPA 5. 

Setelah aku mendengar pengumuman aku, aku penasaran untuk donor darah, tetapi sebenarnya aku takut untuk donor darah. Tetapi rasa penasaranku semakin kuat akupun datang ke ruang tersebut dan melihat proses donor darah. “ Banyak sekali yang ingin donor darah, apa sebaiknya aku mencoba untuk donor darah”, pikirku waktu itu. Akupun bertanya ke salah satu anggota PMI, “Bu, donor darah itu sakit atau tidak” Ibu itu hanya menjawab seperti digigit semut. Kemudian aku berpikir apakah benar seperti digigit semut. Tanpa berpikir panjang akupun langsung mendaftar, mengisi formulir, cek darah dan menunggu antrianku. Sebelum aku donor darah aku meminta temanku untuk menutup mataku saat jarum itu masuk ditanganku. Selagi menunggu antrian aku terlebih dulu harus makan. 

“Wah giliranku tiba”, akupun berbaring di ranjang yang sudah disediakan dan temanku pun menutup mataku, saat jarum di tusukkan terasa sedikit sakit, tetap setelah itu ternyata tidak lagi. Ternyata apa yang dibilang ibu itu benar donor darah itu tidak sakit apalagi donor darah dapat membuat tubuhku lebih sehat. Aku berharap donor darah yang ku sumbangkan ini dapat bermanfaat untuk orang yang membutuhkan.

No comments:

Post a Comment