Saturday, May 3, 2014

Tantra: Berbagi Kebaikan

Aku melakukan donor darah pertama kalinya sewaktu SMA saat PMR sekolahku mengundang PMI untuk mengadakan donor darah pada bulan Mei 2011 saat usiaku tepat 17 tahun lebih satu bulan. Walaupun pada awalnya aku grogi tapi aku sangat senang karena selain mendapatkan snack dan susu gratis setelah mendonor, selain itu aku juga bisa membantu orang lain yang membutuhkan. 

Terlebih aku pernah memiliki pengalaman dimana bibiku meninggal karena sakit gagal ginjal pada tahun 2005. Waktu itu beliau harus melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu dan biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Termotivasi dari hal tersebut, aku bertekad untuk melakukan donor darah secara rutin setiap tiga bulan sekali sesuai dengan yang dianjurkan. Aku selalu mengagendakan jadwalku setiap tiga bulan (Februari, Mei, Agustus, dan November) untuk melakukan donor darah. Jika PMR sekolahku tidak mengundang PMI atau jadwalnya tidak sesuai dengan agenda donorku,biasanya aku mengajak temanku yang memiliki jadwal sama untuk pergi ke PMI di kotaku. 

Hingga saat ini aku telah melakukan donor darah sebanyak 11 kali. Sebuah hal penting pernah aku petik saat melakukan donor darah di PMI kotaku. Waktu itu aku bertemu dengan seorang bapak-bapak berusia sekitar 50 tahun yang ternyata adalah ayah dari teman sekolahku. Beliau ternyata seorang guru di SMA lain dikota yang sama denganku. Waktu itu aku hendak mendonor dengan lengan bagian kiri, namun beliau mengatakan “Sebaiknya kita mendonor itu dengan tangan kanan, karena memberi kepada orang lain itu sebaiknya dilakukan dengan tangan kanan”. 

Selain itu beliau juga berpesan kepadaku untuk selalu melakukan kebaikan dimulai dari hal yang sederhana seperti donor darah dimana kita hanya perlu menunggu sekitar 3-5 menit, kantong darah yang kita sumbangkan akan sangat berguna bagi yang membutuhkan. Donor pertamaku dibangku kuliah aku lakukan di PMI Pusat pada bulan November 2013. Waktu itu aku juga mengajak kakak seniorku yang berkuliah di Salemba untuk ikut donor, namun sayangnya ia tidak bisa mendonor karena hemoglobinnya rendah. Suasana berbeda aku temukan saat di PMI Pusat yang berbeda dengan PMI dikotaku. PMI Pusat sudah menggunakan komputerisasi sementara dikotaku masih menggunakan cara manual. Selain itu, ruangan di PMI Pusat lebih besar daripada ruangan di PMI kotaku. 

Beberapa hal yang aku lakukan sebagai bentuk kepedulianku terhadap sesama ialah pengalamanku staff medis dalam lomba olahraga fakultas Psikologi se-Indonesia yang diadakan di GOR Bulungan dibulan Oktober 2013 oleh fakultasku (fak. Psikologi UI). Pengalaman menarik yang aku dapatkan ialah aku tahu secara langsung bagaimana menangani orang yang cidera (ankle, kram, sesak nafas, dll). Selain itu aku tahu bahwa menjadi staff medis haruslah tanggap dan cekatan agar orang yang kita tolong tidak mengalami sakit/luka yang lebih parah. 

Kegiatan pengabdianku yang lain adalah pengalamanku menjadi panitia Donor Darah yang dilakukan difakultasku untuk pertama kalinya bersamaan dengan Launching Forum Muslim Angkatan 2013 fakultas Psikologi UI pada bulan Maret 2014. Kami dari panitia sepakat untuk mengadakan donor darah karena berkaitan dengan tema acara yaitu “Bersatu Berbagi Kebaikan” dimana diharapkan setiap orang yang melakukan donor memiliki persepsi bahwa ia telah berbagi kebaikan dan bersatu disini ditujukan kepada Forum Muslim Angkatan 2013 agar bisa kompak kedepannya.

No comments:

Post a Comment