Friday, May 2, 2014

Riani: Donor Darah Dalam Rangka HUT XXXIV Racana Diponegoro

Sebelumnya tak pernah terbayang dalam benakku tentang donor darah. Maklum, aku sedikit takut melihat dengan jarum suntik. Namun, suatu hari aku menonton sebuah program televisi dengan tema ‘Setetes darah untuk kehidupan’. 

Program televisi tersebut mengundang PMI serta orang-orang yang memiliki pengalaman dengan donor darah. Donor darah merupakan perbuatan mulia dan mampu menyelamatkan nyawa seseorang. Begitulah kira-kira pesan moral dari program tersebut. Aku menghapus air mata yang meleleh di pipiku karena sangat terharu dengan pesan moral tersebut. Aku bertekad untuk mendonorkan darahku. 

Keinginanku untuk mendonorkan darah karena cerita seorang kakak di Racana Diponegoro Undip Semarang yang rutin mendonorkan darahnya. Beliau bercerita dengan semangat saat hari ulang tahunnya bahwa beliau baru saja mendapatkan penghargaan dari PMI karena telah menyumbangkan darah sebanyak 25 kali. 

Wow. Aku kagum sekali pada kakakku itu. Dari beliaulah, aku mendapat cerita mengenai manfaat donor darah. Ternyata banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari donor darah. Aku pun semakin tertarik untuk mendonorkan darahku. Sepertinya Tuhan mendengar do’aku untuk dapat mendonorkan darah. Tak berapa lama, aku diminta menjadi panitia Peringatan Hari Ulang Tahun ke-XXXIV Racana Diponegoro dan salah satu kegiatannya adalah donor darah. 

Aku pun langsung membulatkan tekad untuk menjadi pendonor sekaligus memeriahkan kegiatan tersebut. Racana Diponegoro bekerjasama dengan PMI Kota Semarang untuk kegiatan donor darah. Sebagai panitia, aku juga diharuskan untuk mengurus kerjasama dengan PMI Kota Semarang. Kegiatan donor darah dilangsungkan pada hari Minggu 14 Oktober 2012 di Taman KB Semarang. Tempat tersebut dipilih karena lokasinya yang strategis sebagai arena Car Free Day dan juga dekat dengan sanggar Racana Diponegoro. Hari yang dinanti pun tiba. 

Aku terbangun saat matahari telah terbit. Ternyata aku kesiangan karena tidur terlalu larut karena harus mengerjakan beberapa tugas. Segera aku merapikan diri dan bersiap datang ke lokasi kegiatan donor darah. Aku melihat bus donor darah milik PMI Kota Semarang datang. Aku memberanikan diri dengan melihat kakak-kakakku yang segera mendaftar untuk donor darah. Mereka sangat berani. Aku tidak boleh kalah. Aku mendekati petugas yang akan memastikan kesehatanku sebelum mendonorkan darah. 

Pertama-tama, jariku ditusuk oleh sebuah alat. Darah yang keluar dari ujung jari kemudian diperiksa dengan beberapa macam cara, yang aku tak mengerti. Kemudian si petugas tersenyum padaku dan berkata bahwa aku belum bisa mendonorkan darahku karena hemoglobinku yang rendah. Aku terkejut. Aku memastikan kembali apakah memang aku tidak boleh mendonorkan darah. Si petugas menjelaskan dengan ramah bahwa hemoglobin yang rendah salah satunya dapat disebabkan oleh kurang tidur. 

Oh pantas. Semalam aku begadang. Si petugas menyarankan agar aku banyak makan-makanan bergizi. Sedih sekali rasanya tidak bisa ikut berpartisipasi untuk mendonorkan darah. Meskipun begitu, aku tetap membantu promosi donor darah kepada orang-orang yang berada di sekitar Taman KB. Aku masih terus berusaha agar mendapat kesempatan kembali untuk donor darah.

No comments:

Post a Comment