Friday, May 2, 2014

Saepullah: Why Not Today !

Sejak jam Sembilan pagi teman-teman dari Mahasiswa Pencinta Alam FMIPA Universitas Andalas sedang sibuk mempersiapkan sebuah gelaran acara yang bertajuk Donor Darah. Setahuku sejak aku berada di kampus FMIPA UNAND ini kegiatan donor darah baru diadakan kali ini. 

Atau mungkin aku yang tidak tahu?! Persiapan mereka pun telah finish saat tim dari PMI kota Padang dating untuk melakukan kegiatan Donor Darah tersebut. Melihat aktivitas yang super sibuk tersebut aku berpikir untuk membantu. Tetapi, membantu dalam hal apa? Urung ku lakukan membantu aktivitas mereka. Dan hanya mataku yang tertuju untuk melihat aktivitas yang ada. 

Dimulai dari sesi pendaftaran bagi orang yang ingin ikut donor, pengecekan berat badan, pengecekan tensi darah, lalu menunggu sejenak untuk kemudian dipanggil untuk didonorkan darahnya jika berat badan dan tensi darahnya mendukung, namun jika tidak mendukung beratba dan atau tensi darahnya, maka tidak diijinkan untuk mendonorkan darahnya. Demikianlah aktivitas yang kulihat tersebut. Asyik-kah aktivitas tersebut? Sepertinya asyik. 

Terbersit pula bagi diriku untuk ikut serta mendonorkan darahku? Melihat kondisi tubuhku yang ‘kerempeng’, Apakah berat badan dan tensi darahku mendukung untuk didonorkan? Ku tepiskan segala pertanyaan yang muncul tersebut. Langsung saja kudaftarkan diriku. Lalu sang petugas pun memeriksakan tensi darahku dan berat badanku. Ternyata tubuhku berada dalam kondisi ‘pas-pasan’ yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas donor darah. 

Alhamdulillah..Tak ku sia-siakan tubuhku untuk mengikuti donor darah ini.Kenapa tidak? Kalau tidak sekarang, so kapan lagi? Itulah aktivitas donor darah kali pertama yang kulakukan. Setelah itu diberikan beberapa butir untuk memlihkan tubuh akibat darah yang terambil. Tak lupa diberikan pula makanan bernutrisi dari PMI. Sungguh indah, akhirnya aku tidak harus mengeluarkan uangku untuk makan siang. Keberuntungan akibat donor darah ini sungguh bermanfaat karena aku sedang tidak memiliki rupiah yang cukup. Alhamdulillah bisa menghemat. 

Sesaat itu pula diberitahukan pula bahwa donor darah selanjutnya bisa dilakukan lagi minimal empat bulan. Ku istirahatkan pula diriku untuk tidak mendonorkan darahku selama empat bulan tersebut. Waktu berlalu, selama empat bulan berikutnya ternyata diadakan lagi sebuah donor darah di kampusku. Kali ini yang mengadakan bukanlah dari Fakultasku melainkan dari Universitas. Kesempatan berharga ini takku sia-siakan untuk segera kulakukan donor darahku kembali. Namun, sesaat ketika tekanan darah dan berat badanku diukur ternyata aku tidak bisa mendonorkan darahku. Sedih karena aku tidak bisa melakukan hemat pada kondisi keuanganku. 

Akhirnya aku lakukan perubahan niatku dalam hal mendonorkan darahku, yaitu semata-mata mengharapkan keridhaan Tuhan untuk membantu sesama. Ternyata niat yang ku panjatkan tersebut, dikabulkan oleh Tuhan. Sebulan kemudian sebuah telepon selulerku berbunyi menandakan sebuah sms masuk.Mohon bantuan darah teman-teman, untuk kesembuhan saudara kita Andi yang mengalami kecelakaan yang mengeluarkan darah yang banyak. Darah yang dibutuhkan bergolongan darah A. Untuk informasi selanjutnya bisa hubungi Radith (081374……). 

Kesempatan ini segera kuambil, ku hubungi Radith dan segera menuju PMI untuk mendonorkan darahku. Sesampai di PMI ku harapkan niatku semata-mata untuk keridhaan Tuhan dalam membantu sesame untuk menolong nyawa seseorang. Aku segera melakukan aktivitas pengukuran tekanan darah dan berat badan. Ternyata diriku bisa mengikuti aktivitas donor darah. Alhamdulillah sebuah niat yang baik akan berdampak yang baik pula. Untuk membantu sesama, Why not today!

No comments:

Post a Comment